Bagaimana Sikap Indonesia
Bagaimana seharusnya bangsa Indonesia bersikap atas konflik Israel–Palestina? Mengacu Pembukaan UUD 1945 tertulis “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan”.
Pada paragraf lain terkait tujuan dibentuknya pemerintahan negara Indonesia salah satunya adalah “Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.” Sikap Bung Karno sebagai salah seorang founding fathers sangat jelas dan tegas yaitu “Selama Kemerdekaan Bangsa Palestina tidak diserahkan kepada orang-orang Palestina maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel.”
Negara Israel yang berdiri di tanah Palestina sama statusnya dengan negara Hindia Belanda yang berdiri di wilayah Nusantara. Kemarahan pada Israel dan kegigihan mayoritas bangsa Indonesia membela Palestina didasari nasib yang sama, dijajah bangsa asing. Perjuangan fisik dan nonfisik serta kooperatif dan nonkooperatif sama-sama dijalankan oleh para pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia.
Tulisan-tulisan Cokroaminoto bersama Sarekat Islam dan Mohammad Hatta bersama Perhimpunan Indonesia dalam buletin Indonesie Vrij berhasil membangun kesadaran bangsa Indonesia untuk merdeka. Tulisan-tulisan tokoh pejuang lainnya termasuk kehadiran pers Suara Muhammadiyah sejak 1915 ikut membulatkan tekad dan kebanggaan bangsa Indonesia memiliki hak merdeka. Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa Bangsa Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatan pada 27 Desember 1949 setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan perjuangan bersenjata.
Berdasarkan jejak sejarah dan nasib yang sama dengan bangsa Indonesia, selayaknya Palestina mendapatkan kemerdekaan penuh, bukan solusi dua negara bersama Israel di wilayah Palestina. Untuk menuju pada kemerdekaan penuh butuh proses panjang sebagaimana proses Indonesia merdeka dari negara Hindia Belanda.
Jika Hindia Belanda bisa bubar dan pergi dari Indonesia, tidak ada alasan bagi Israel bertahan di Palestina. Dengan tulisan dan narasi-narasi mendukung Palestina bisa dibantu merdeka penuh dan Israel bubar hanya menunggu waktu takdir Allah Azza wa Jalla. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni