PWMU.CO – Siswa SD Mugeb melaksanakan Shalat Istisqa di lapangan timur sekolah, Jumat (12/10/2023).
Shalat Istisqa ini diikuti oleh siswa kelas III-VI SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik Jawa Timur serta guru, karyawan, dan ikatan wali murid (Ikwam).
Kepala SD Mugeb M Nor Qomari Ssi mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk ikhtiar kita memohon kepada Allah agar segera diturunkan hujan. Shalat istisqa sebagai respon positif melihat kondisi kekeringan di beberapa daerah utamanya di wilayah gresik.
“Yang mana sudah diatur sesuai kaidah Islam bahwa ketika bencana kekeringan melanda ada anjuran untuk melaksanakan shalat istisqa juga sebagai media pembelajaran untuk siswa SD Mugeb,” ungkapnya
Ari sapaan akrabnya mengatakan yang mengikuti kegiatan shalat istisqa kelas III-VI, sedang khusus kelas I-II kegiatan mendongeng bertemakan keutamaan shalat istisqa.
Dengan menggunakan dress code putih-putih, siswa SD Mugeb memulai membentuk shaf dengan rapi. Shalat istisqa dilaksanakan dengan khusuk diimami oleh Ihdal Minan M Sos.
Doa Bersama
Koordinator pembiasaan kelas III dan IV sekaligus pengkhotbah Mujahidul Authon SPd mengajak anak untuk selalu bersyukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat sehat serta fasilitas penunjang kehidupan, yang Allah berikan melalui bumi termasuk tanaman, tumbuhan hewan dan lain sebagainya.
“Terlepas dari pada itu, Rasulullah juga mengajarkan kepada kita untuk berbuat baik kepada seluruh makhluk ciptaan Allah. Termasuk merawat dan menjaga bumi menjaga keseimbangan ekosistemnya sumber daya alamnya mencegah pemborosan dan juga peduli serta menjaga lingkungan alam sekitar,” terang Authon sapaan akrabnya.
Selain itu, lanjutnya, Allah menciptakan kita sebagai khalifah di bumi tentunya tanggung jawab untuk menjaga dan juga merawatnya itu ada di pundak kita semuanya.
“Untuk menjalankan misi khalifah di muka bumi ini berupa menjaga bumi Allah telah mengingatkan kita untuk tidak merusaknya hal itu Allah tegaskan di Surat al-Araf ayat 56, Dan Allah menegaskan kepada manusia jika tetap melanggar maka dampak yang terjadi juga akan semakin nyata yang ditegaskan di dalam al-Quran surat Ar Rum ayat 41,” katanya.
Guru pengajar Ismuba itu meminta siswa untuk introspeksi diri, apa yang sudah kita lakukan terhadap lingkungan sekitar kita?
“Sudahkah kita menjaganya dengan baik atau malah menunjukkan tanda-tanda kerusakan dan juga dampak negatif yang begitu nyata yaitu nyata untuk dirasakan nyata untuk dijalani dan juga nyata untuk dilihat,” tekannya.
Lebih lanjutnya, perlunya kita bersama kuatkan komitmen untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan semua itu berawal dari individu-individu yang disini kemudian bersama melakukan gerakan secara kolektif.
Dia menuturkan, jika musim kemarau yang begitu panjang, maka akan menjadi musibah bagi kita semua, melihat siklus musim kemarau dan musim penghujan juga sangat sulit diprediksi.
Suhu bumi, semakin panas dan juga meningkat dikarenakan semakin maraknya penggundulan di area pegunungan dan juga hutan kemudian ditambah dengan tandusnya tanah akibat penebangan pohon yang dilakukan secara masif dan juga masalah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Maka, tambahnya, jika musim penghujan datang bencana longsor akan mengintai kita semuanya layaknya seorang sniper yang sedang siaga di atap gedung untuk membidik dan juga menembak musuhnya.
Belum lagi hal ini diperparah dengan tumpukan sampah yang menggunung di mana sehingga akan mengakibatkan banjir. Wali kelas III Cairo berpesan kepada anak-anak untuk bersama-bersama menjaga lingkungan ini dan memperbaiki diri.
“Memperbanyak dzikir kepada Allah sehingga tidak sampai mengundang murka Allah kepada kita semuanya, semoga Allah ampuni dosa dan kabulkan doa kita,” pesannya.
Dia mengajak siswa untuk berdoa kepada Allah SWT, supaya Allah turunkan hujan yang manfaat dan berkah bagi manusia dan alam ini. (*)
Penulis Novita Zahiroh. Editor Ichwan Arif.