PWMU.CO – Unik, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Karangrejo Abdul Aziz As’ad SAg hafal lagu Nasyiahku Sayang. Terbukti dari lagu yang dia senandungkan secara utuh saat menutup sambutannya di Kajian Pra Musyawarah Cabang (Pramusycab) Nasyiatul Aisyiyah Manyar.
Alih-alih ikut menyanyi bersama, para peserta banyak yang tidak hafal lagu itu. Padahal Aziz sudah berupaya memancing awalannya agar mereka bisa menyanyi bersama di gedung MI Muhammadiyah 2 Karangrejo (Mimdaka) Manyar, Gresik, Ahad (15/10/2023).
Untuk menyemarakkan Musycab, Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Manyar mengadakan Kajian Parenting dan Edukasi (Padi) bertempat di PRNA Karangrejo. Ketua Pusat Layanan Psikologi dan Konseling (PLPK) Smamio Ika Famila Sari MPsi Psikolog mereka hadirkan untuk mengupas ‘Tantangan Pembentukan Karakter Anak di Era Digital’.
Dalam sambutannya, Ketua PRM Karangrejo menyampaikan rasa terharunya. “Karena baru kali ini, perdana ini, ada kegiatan Nasyiatul Aisyiyah (NA) yang ada di ranting Muhammadiyah Karangrejo,” ujarnya.
Aziz mengutarakan, “Sudah lama sekali saya menimang-nimang, kapan ya NA ini lahir? Karena selama ini di Karangrejo yang ada baru Aisyiyah saja.”
Atas terselenggaranya kegiatan di Nasyiah ini, dia bersyukur dan berterima kasih. “Semoga setelah kegiatan ini tidak sampai berhenti di sini, akan tetapi bisa berkegiatan selanjutnya,” harapnya.
Hafal Lagu Nasyiah
Pada acara yang dihadiri 57 peserta itu, Aziz menilik sedikit tentang sejarah Nasyiatul Aisyiyah. Organisasi perempuan muda ini berdiri pada 16 Mei 1631 M bertepatan dengan 28 Dzulhijjah 1345 H. “Didirikan oleh Bapak Sumoharjo. Jadi NA ini sekitar 92 tahun sudah lahirnya,” ulasnya.
Berdasarkan hasil membacanya di Sejarah Tarikh Muhammadiyah, hal paling utama yang dilakukan NA adalah shalat berjamaah di masjid dan mengikuti kajian maupun tafsir al-Quran.
“Apalagi saya tadi dengar 10 Komitmen Kader Nasyiatul Aisyiyah yang pertama senantiasa shalat fardu tepat waktu berjamaah. Berat ini, tapi ini tantangan untuk Yunda NA,” ujarnya.
Pria yang pernah menjadi Kepala Sekolah Mimdaka itu juga mengucapkan terima kasih untuk Yunda-Yunda yang sudah menghidupkan ortom Nasyiatul Aisyiyah. “Karena sejatinya NA adalah kader dari Aisyiyah, yang nanti melanjutan perjuangan Aisyiyah, menjadi pelopor pelangsung dan penyempurna Amal Usaha Muhammadiyah,” ungkapnya.
Dia lantas teringat masa mudanya, saat jadi ketua IPM. “Dulu setiap malam Ahad selalu berkegiatan. Bahkan lagu-lagu Aisyiyah Nasyiah saya hafal. Karena saya dulu ingin sekali memperistri anak-anak Nasyiatul Aisyiyah,” kenangnya.
“Bahkan saat menjodohkan anak perempuan saya, laki-lakinya wajib Muhammadiyah. Kalau bukan Muhammadiyah, minggir dulu!” imbuhnya.
Nasyiahku Sayang
Begini lirik lagu Nasyiahku Sayang yang Aziz nyanyikan secara lengkap di ujung sambutannya.
Aisyiyah perkumpulanku
Pangkal meningkat tangga bahagia
NA ialah taman didikku
Tempat mencapai pengetahuan raya
Mengajar santun mendidik budi
Berdasar agama Islam suci
Ya Nasyiah Nasyiah Nasyiah
Yang sangat kucinta
Sedari kecil hingga besarku
Membimbing ke tempat bahagiaku
Kuangkat tangan dengan doaku
Kepada Allah aku meminta
Mohon suburnya lanjut usia
Tlah ku terima amanat yang mulia
Dari ayahku Muhammadiyah
Dari ibuku Aisyiyah sayang
Sebagai penerus masa depan
InsyaAllah kan kupegang teguh
Amanah yang telah kau berikan
Dengan iman ilmu amaliyah sayang
Ridho Allah yang sangat ku harapkan
Masa depan masa yang terang, masa yang cemerlang
Kan ku bawa dinnul islam selama hidupku
Doa restu yang hamba mohonkan
Quran dan Sunnah pedoman juangku
Dinnul islam kebangganku sayang.
Nasyiahlah kelahiranku. (*)
Penulis Maftuchatus Saidah Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni