Koalisi Indonesia Membebek oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan
PWMU.CO – Banyak anggota masyarakat heran kok bisa partai-partai politik sekelas Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat begitu manut tanpa syarat saat Gibran Rakabuming Raka didorong menjadi Cawapres Prabowo.
Saat awal, koalisi partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu mendukung Prabowo sebagai Capres, publik menilai hal demikian wajar dan rasional. Tetapi ketika KIM juga mendukung Gibran sebagai Cawapres, maka ketidakwajaran dan irasionalitas mulai terasa.
Empat partai besar Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PAN terkesan membebek.
Koalisi rasa bebek menyebabkan pantas jika KIM diplesetkan menjadi Koalisi Indonesia Membebek. Bagai bebek angonan. Tentu bukan mengada-ada pandangan seperti ini.
Koran Tempo Edisi 23 Oktober 2023 pada covernya memberi judul Koalisi Rasa Jokowi. Gambarnya Jokowi menuntun anak SD lalu menggiring bebek menyeberangi jalan.
Empat ekor bebek itu berwarna biru tua, biru muda, kuning, dan oranye. Dengan cepat pembaca mengasosiasikan bebek yang digiring itu adalah Demokrat, PAN, Golkar, dan Gerindra.
Ada lagi yang telah bergabung dengan koalisi itu yakni bebek hitam, Ketua Hakim MK. Ikut digiring Jokowi agar anaknya Gibran dapat dituntun menyeberang jalan.
Putusan luar biasa nekat adalah soal syarat usia 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah. Siapa lagi kalau bukan keponakan Gibran yang dituju? Bersama Prabowo Gibran lolos mendaftar ke KPU.
Kini Ketua MK menjadi objek penyelidikan pelanggaran kode etik. Dibentuk Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) oleh MK. Lucunya majelis ini dilantik oleh Ketua MK terperiksa.
Anwar Usman melantik Majelis Kehormatan yang akan memeriksa dirinya. Artinya sangat terbuka untuk terjadinya giringan bebek baru. Di samping putusan etik sulit untuk membatalkan putusan MK.
Negara ini sudah seperti milik Jokowi. Orang dekat di lingkarannya juga sudah seperti bebek yang rela digiring-giring. Giring sendiri sudah lebih dulu tergeser oleh anak Jokowi lain di PSI, Kaesang Pangarep. PSI adalah partai Jokowi.
Jokowi mengakhiri masa jabatan dengan buruk. Otoriter dan membangun politik dinasti serta tak peduli lagi pada pandangan, aspirasi, dan kepentingan rakyat. Berpolitik kumaha aing, gimana gue, atau i can do whatever i want to. Suka-suka saya.
Di waktu yang semakin pendek di tengah kekhawatiran bahwa berbagai kebijakan politik yang diambilnya akan terbengkalai, Jokowi menjadi politisi yang segera pergi (outgoing politician).
Kamus politik menyebutnya bebek lumpuh. Lame duck. Pilihan baginya sebelum menjadi bebek adalah bagaimana membuat lingkungannya lebih dahulu membebek.
Bebek lumpuh layak gelisah dan berusaha mencari pegangan sebelum dirinya jatuh atau ditawan musuh.
Sekurangnya agar pulang kampung dengan wajah tidak terlalu lusuh.
Bandung, 27 Oktober 2023
Editor Sugeng Purwanto