PWMU.CO – Canggah KH Ahmad Dahlan: Jadikan Heritage Muhammadiyah Cagar Budaya Nasional. Ini diungkapkan saat sambutan pada Rakerwil MPID PWM Jatim.
Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Majelis Pustaka, Informasi, dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur berlangsung di Aula Mas Mansur Gedung Muhammadiyah Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Sabtu (4/11/2023).
Canggah KH Ahmad Dahlan Widiyastuti SS MHum menyampaikan, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah segera menginvertarisasi Heritage Muhammadiyah. Heritage Muhammadiyah memang suatu hal yang baru.
“Kalau mas-mas yang sudah hafal, tetapi kalau untuk bapak-bapak dan ibu- ibu semuanya bagi kader Muhammadiyah, heritage ini adalah suatu hal yang baru,” ujarnya.
Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah ini menjelaskan, heritage merupakan sebuah bangunan peninggalan bersejarah. Sudah satu abad lebih tetapi belum ada heritage Muhammadiyah yang masuk dalam kategori Cagar Budaya Nasional.
”Heritage ini kan peninggalan bangunan sejarah Muhammadiyah. Dan itu menunjukkan kontribusi peradaban Muhammadiyah yang ada di Indonesia. Muhammadiyah itu sudah satu abad lebih, namun belum ada satu pun heritage Muhammadiyah km masuk dalam kategori Cagar Budaya Nasional,” paparnya.
Dia menegaskan, heritage Muhammadiyah menjadi catatan serius untuk MPI. Ini menjadi catatan bagi kita semuanya. Dan ini akhirnya MPI serius untuk ini.
“Bagaimana kita akan mencoba melakukan dan mendorong heritage yang memang benar-benar punya nilai Ke-Muhammadiyahan. Kita akan dorong untuk menjadi Cagar Budaya Nasional. Ini adalah bagian dari pengakuan. Pengakuan negara terhadap kontribusi Muhammadiyah menempuh peradaban bangsa,” terangnya.
Tangible dan Intangible Heritage
Dia juga mengungkapkan, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) sedang berusaha dan berupaya untuk mendorong Muhammadiyah menjadi tangible dan intangible heritage.
”Saat ini kami sedang mendorong Suara Muhammadiyah untuk ditetapkan menjadi tangible dan intangible heritage. Kita sekarang sedang mendorong ini dan sudah kita lakukan kajiannya. Sekarang kita sedang dalam proses untuk kajian oleh tim ahli,” jelasnya.
Pada akhir pembahasan inventarisasi heritage, Widiyastuti berharap semua orang melirik bangunan yang kelihatan biasa saja namun memiliki nilai sejarah dibaliknya.
”Dan mudah-mudahan ini bisa menjadi triger bagi kita semuanya untuk mulai melirik. Kalau yang belum tahu apakah heritage itu, ayo mulai melirik bangunan-bangunan yang mungkin itu tidak kita anggap tapi sebenarnya itu sangat luar biasa,” pesannya. (*)
Penulis Nabillah Amira Firdausi. Editor Sugiran.