PWMU.CO – Takmir Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya mengadakan rapat kerja di Hotel Mutiara Baru Kota Batu, Jawa Timur, 28-29 Oktobet 2023.
Ketua Takmir Masjid At-taqwa Pogot Surabaya Muchammad Arifin MAg mengatakan rapat kerja itu harus ada perubahan. Jangan yang biasa-biasa saja tapi harus ada yang beda dan lebih baik dari hari kemaren.
“Karenanya, malam ini kita gerilya untuk membuat program-program terbaik,” katanya.
Raker kita ini, lanjut Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, itu nanti tidak perlu lama-lama tapi yang penting ada hasilnya oleh karena itu mari kita maksimalkan waktu yang terbatas ini dengan membuat program-program yang terbaik. Katanya.
Mulai dari pengurus takmir masjid, pengurus pengajian ibu-ibu, Lembaga Pendidikan Ilmu al-Quran (LPIQ) At-Taqwa dan Pimpinan Ranting ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). “Setelah raker ini kita harus tampil beda dari sebelumnya,” kayanya di hadapan 60 peserta.
“Sengaja dalam setiap Raker kita mengajak keluarga kita, suami atau istri tahu bagaimana perjuangan pengurus takmir masjid, kadang pulang malam. jadi tidak perlu khawatir ketika lama tidak pulang ke rumah, insyallah aman karena di masjid,” ungkapnya.
5 Gerakan Perubahan dalam Raker
Penasihat Takmir Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya Drs H M. Nawawi MSi ikut menyampaikan arahan,
Menururnya, setelah raker harus ada perubahan dan harus ada gerakan-gerakan. Dia lantas menyitir surat al-Mudatsir ayat 1-7.
Pertama, hai orang-orang yang berselimut bangunlah. Berarti kita ini disuruh untuk bangun dan bangkit untuk melakukan gerakan perubahan.
Kedua, selalu mengagungkan Allah SWT, artinya dalam melakukan perubahan kebaikan harus mengagungkan Allah bukan mengagungkan diri sendiri atau pengurus Masjid.
Ketiga, setiap pengurus masjid harus terbebas dari perbuatan yang tidak baik. “Mmengapa demikian, karena kita ini adalah contoh atau sebagai teladan para jama’ah,” ucap Nawawi.
Keempat, pengurus masjid harus punya sifat memberi dan tidak mengharapkan kembali. “Saat ini kita mengadakan Raker tidak gratis malah membayar. Dan hari kita sangat senang. Ini kan luar biasa,” ungkapnya.
Kelima, jangan lupa untuk sabar dalam melakukan perbuatan yang baik. Sebagai takmir itu adalah relawan. Rela berkorban, rela dicaci, siap direpoti, rela mengeluarkan tenaga, pikiran dan harta benda. “Oleh karena itu kita harus tetap semangat dan bersabar dalam mengurusi jamaah,” pesannya. (*)
Penulis M. Khoirul A. Editor Mohammad Nurfatoni