PWMU.CO – Bangun sinergi, PDA Lamongan melakukan audiensi dan silaturrahmi ke Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Lamongan, Selasa (24/10/2023).
Kegiatan yang berlangsung di Gedung PKK Kabupaten Lamongan ini sebagai bentuk sinergi yang ingin dilakukan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) dengan Pemerintah Daerah.
Pada kesempatan tersebut, rombongan PDA Lamongan diterima langsung oleh Ketua Penggerak PKK Kabupaten Lamongan, Anis Kartikawati SKep Ns.
Acara dibuka oleh Sekretaris PDA Lamongan Dra Nur Nadhiroh MPd. Dia sekaligus memperkenalkan jajaran PDA yang hadir yakni delapan orang dengan komposisi Ketua, empat Wakil Ketua yang membidangi Majelis dan Lembaga (Korbid), Sekretaris dan Wakil Sekretaris, serta Bendahara.
Dalam sambutannya, Ketua PDA Lamongan Hj Diyana Mufidati SAg SPd menyampaikan bahwa PDA Lamongan saat ini telah memiliki 27 Cabang yang jumlahnya sama dengan jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan.
“Sementara Rantingya ada 313 Ranting. Ini masih perlu dihidupkan dan dikembangkan karena belum bisa menyesuaikan jumlah desa yang ada di Lamongan,” katanya.
Dia juga memaparkan tentang isu strategis Aisyiyah, program unggulan PDA Lamongan periode 2022-2027 serta beberapa capaian Aisyiyah selama 3 tahun terakhir.
“Isu strategis Muktamar Ke-48 menjadi pijakan kami dalam melaksanakan program untuk menyosongsong era digitalisasi. PDA lamongan ingin memaksilkan peran medsos sebagai wadah dakwah digital, menguatkan literasi untuk meningkatkan budaya literasi dan numerasi kader Aisyiyah,” jelasnya.
Capaian dan Prestasi Aisyiyah Lamongan
Sementara itu, Diana juga mengutarakan tentang program penguatan ketahanan pangan, yakni program GLHA (Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah).
“Dan tak kalah pentingnya adalah program zero stunting dan Sadel Cepak (Desa Model, Cegah dan Penanganan Perkawinan Anak) yang merupakan program unggulan PDA Lamongan yang perlu disinergikan dengan pemerintah setempat,” lanjutnya.
Bu Diana -panggilan akrabnya- juga menginformasikan bahwa PDA Lamongan telah memperoleh beberapa capaian dan penghargaan baik di tingkat provinsi maupun nasional.
“Di antaranya Eco green Iedul Adha yang mendapat Juara 3 tingkat Jawa Timur, perempuan inspiratif Juara 2 tingkat Jawa Timur, Rumah Bibit Juara 1 dan sebagai percontohan nasional, dan Gerakan Lumbung Hidup Juara 3 tingkat nasional,” katanya.
Selain itu, PDA Lamongan juga mendapatkan penghargaan karena memiliki Sekolah penggerak terbanyak di Kabupaten Lamongan, Guru Penggerak terbanyak di Kabupaten Lamongan, Lembaga PAUD terbanyak di Indonesia, Piagam penghargaan dari Bupati Lamongan sebagai Ormas Perempuan yang peduli pendidikan usia dini.
Sementara itu, Koordinator Bidang Majelis Kesehatan dan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Supanik, SKep Ns MKes menambahkan, tahun ini PDA Lamongan telah bersinergi dengan Kecamatan Modo mulai merintis kebun gizi, rumah bibit dan balai konsultasi pra nikah sebagai upaya meminimalkan stunting dan pernikahan usia dini di Desa Medalem Kecamatan Modo.
Mendengar pemaparan tersebut, Ketua Penggerak PKK Anis Kartikawati SKep Ns merasa antusias dan mengapresiasi atas beberapa program dan capaian yang sudah diraih oleh PDA Lamongan.
“PDA Lamongan masih perlu kerja keras untuk menambah ranting-ranting yang ada di desa-desa sebagai pelaksana program karena masih banyak desa yang belum terbentuk ranting Aisyiyah,” ujarnya.
Pemerintah Siap Support Aisyiyah
Anis juga menyambut dengan antusias atas sinergi program dalam rangka zero stunting untuk Lamongan. Menurutnya, Pemerintah akan mensuport usaha Aisyiyah dengan mefasilitasi kebutuhan yang diperlukan oleh Aisyiyah di Kecamatan Modo.
“Muhammadiyah dan Aisyiyah mempunyai lembaga pendidikan yang banyak, mulai dari TK samapai Perguruan Tinggi. Kami berharap ini bisa diberdayakan sebagai wadah sosialisasi sadel cepak yang efek jangka panjangnya juga tertuju pada zero stunting,” tuturnya.
Di akhir acara, Anis dengan semangat dan senyum penuh optimis, memperkenalkan program baru pemerintah yakni Itsbath Nikah.
“Program ini diperuntukan bagi pasangan suami istri yang belum memiliki surat nikah agar bisa segera memiliki surat nikah. Harapannya, dengan program ini akan membantu kelangsungan pendidikan bagi putra-putri orang tua yang belum memiliki surat nikah, karena untuk kelanjutan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi selalu diminta akte kelahiran,” ucapnya.
Anis juga berharap agar Aisyiyah bisa menyambut program ini dan bisa bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Lamongan.
Nur Nadhiroh pun menyatakan dengan tegas bahwa PDA Lamongan siap menyambut dengan tangan terbuka dan selalu siap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Lamongan.
Acara audiensi ini ditutup dengan penyerahan buku Tanfidz PDA Lamongan Periode 2022-2027 dan Buku Risalah Perempuan Berkemajuan kepada Ketua Penggerak PKK Kabupaten Lamongan. (*)
Penulis Lilik dan Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Nely Izzatul