PWMU.CO – Perlu tata kelola pendidikan yang unggul, inklusif, dan berdaya saing disampaikan Wakil Ketua PWM Jatim Dr Hidayatulloh MSi saat memberi penguatan kepada peserta Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Nonformal (PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo.
Rakerda yang diselenggarakan di Hotel Tanjung Plaza, Prigen, Pasuruan, ini mengusung tema “Menguatkan sinergi AUM Pendidikan dengan Persyarikatan Mewujudkan Lembaga Pendidikan Muhammadiyah Berkemajuan.” Selain dihadiri Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Sidoarjo, Rakerda juga dihadiri Pimpinan PCM di lingkungan PDM Sidoarjo, Jawa Timur, (4-5/11/2023).
Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini menyoroti berbagai fenomena di amal usaha Muhammadiyah (AUM) pendidikan di lingkungan PDM Sidoarjo. Dia pun menyampaikan tema materi ‘Sinergi Penyelamatan, Pengembangan, dan Peningkatan AUM Pendidikan’ yang menjadi turunan tema besar rakerda.
Pertama dia mengajak untuk membangkitkan kesadaran dari posisi masing-masing personel dalam pelaksanaan program pendidikan di Muhammadiyah sebagai Persyarikatan, Majelis Dikdasmen, dan AUM pendidikan. Kesadaran posisi ini perlu dikedepankan agar tidak overlapping.
“Persyarikatan itu poisisinya di mana dan melakukan apa, demikian juga juga dengan Majelis Dikdasmen dan AUM pendidikan?” tanyanya retoris.
Hidayatulloh menegaskan, penguasaan atas pedoman penyelenggaraan pendidikan menjadi urgen dilakukan. “Silakan dibaca di berbagai pedoman pelaksanaan yang diterbitkan baik Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, PDM Sidoarjo, dan masing-masing PCM,” lanjutnya.
Masing-masing pedoman, dalam konteks AUM pendidikan, merupakan turunan dari visi pengembangan pendidikan Muhammadiyah: “Terwujudnya transformasi Dikdasmen PNF berbasis al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai karakter utama, holistik, dan integratif. Serta menghasilkan lulusan yang berkemajuan dengan etos pembelajar sepanjang hayat untuk memacu prestasi belajar. Sehingga memiliki daya saing dan mampu menjawab kebutuhan zaman dengan tata kelola pendidikan yang unggul, inklusif, dan berdaya saing.”
Untuk mewujudkan lulusan yang berkemajuan dan berdaya saing, maka menurut Hidayatulloh, perlu tata kelola pendidikan yang unggul, inklusif, dan berdaya saing. Misalnya dalam hal-hal pergantian kepemimpinan, perlu tata kelola yang baik.
“Sehingga pengganti kepala sekolah itu siap. Kalau tidak ada kesiapan melanjutkan estafet, maka ada kesalahan dengan tata kelolanya,” imbuhnya.
Baca sambungan di halaman 2: Sepenuh Hati, Serius, dan Bersinergi