PWMU.CO – SMP Mutu Surabaya meraih 3 Juara di kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) dan Hizbul Wathan (HW) Camp yang dihelat Forum Silaturrahmi dan Komunikasi Kepala Sekolah/Madrasah (Foskam) SMP-MTs Surabaya, Senin-Rabu, (6-8/11/2023).
Acara tersebut dilaksanakan di Grande Garden Cafe Prigen, Pasuruan, Jawa Timur dan diikuti oleh 17 sekolah Muhammadiyah Se-Surabaya dengan jumlah peserta 340 peserta didik.
Selain materi dasar kepemimpinan, para siswa juga mengikuti berbagai lomba. Ada 4 kategori yang dilombakan serta 1 penghargaan di acara ini, antara lain: yakni morse, semafor, pionering, dan pemasangan tenda serta penghargaan tampilan inagurasi.
SMP Muhammadiyah 7 (SMP Mutu) Surabaya mengirimkan 1 qabilah yang terdiri dari 20 orang, yakni 10 laki-laki dan 10 perempuan pilihan kelas 8 dan 9.
Dari ke 5 kategori lomba, SMP Mutu berhasil membawa pulang 3 prestasi sekaligus. Yakni juara 2 Lomba Pionering, Juara 2 Lomba pemasangan tenda, serta Penyaji terbaik Sholawat Patrol.
Ada 2 kriteria penilaian pada lomba pemasangan tenda, yakni kerapian, dan ketepatan. Sedangkan lomba pioneering, penilaiannya meliputi keterampilan merangkai tongkat dengan tali. Selain itu juga kekuatan, kerapian, dan ketepatan menggunakan simpul tali.
Perjuangan Jadi Juara
Pembina HW SMP Mutu Surabaya, Dedi Siswanto menuturkan, di samping 3 kriteria lomba pioneering di atas, SMP Mutu juga berinisiatif untuk memberi warna hitam dan emas pada tongkat yang digunakan.
“Sehingga tongkat yang digunakan peserta didik dari SMP Muhammadiyah 7 memiliki daya tarik tersendiri. Daya tarik tersebut yang menjadi nilai plus dan mengantarkan kita menjadi Juara 2,” akunya.
Dia menambahkan, pada kegiatan latihan pionering ini, para siswa berlatih sehari hanya 2 jam. “Jadi selama 4 hari sebelum keberangkatan, anak-anak dilatih dengan serius dan cepat. Melihat hal ini kita optimis bahwa ke depannya akan menjadi lebih baik bila kita lakukan persiapan jauh hari,” katanya.
Penghargaan lain yang diperoleh SMP Mutu adalah sebagai penyaji terbaik inagurasi, dengan menampilkan sholawat patrol.
Salah satu perwakilan dari qabilah SMP Mutu, Fuad Hasan, mengaku bahwa tangan mereka sampai luka-luka demi totalitas memberikan simpul yang kuat, bahkan tangan mereka sempat tergores kayu.
Namun dia mengaku gembira, karena acara ini membuatnya bisa belajar banyak teknik kepanduan yang belum ia pelajari sebelumnya. Dia juga merasa lebih puas mempraktekkan ilmu-ilmu yang dia pelajari.
“Mengingat, jika di sekolah harus bergantian dengan teman-teman lainya, belum lagi jam-nya yang terbatas,” ucapnya.
Sehingga segala kegiatan hari ini membuatnya banyak mendapatkan pengalaman baru dan bisa berkenalan dengan seluruh siswa SMP Muhammadiyah Se-Surabaya.
Kepala SMP Muhammadiyah 7 Surabaya, Imam Sapari yang menemani kegiatan tersebut selama 3 hari 2 malam mengaku sangat mengapresiasi usaha para siswa.
“Usaha mereka memang sangat maksimal. Mereka berjuang dengan keras untuk berpacu dan bersaing dengan 17 sekolah di Surabaya,” katanya.
Bahkan dia mengaku terharu melihat anak-anak ini juga dilatih untuk bangun pukul 02.00 WIB dini hari untuk mengikuti sholat lail dan renungan malam.
“Selama ini, meski mereka berlatih 4 hari sebelum keberangkatan, namun mereka juga kita bina untuk mengikuti kegiatan HW 2 kali dalam sepekan. Insya Allah ke depan mereka bisa meraih dan tampil lebih baik dari yang sekarang ini. Aamiin.” pungkasnya. (*)
Penulis Rachell Fattama Az Zahrah Editor Nely Izzatul