PWMU.CO – Pemuda Muhammadiyah harus tahu empat dimensi diungkap oleh Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Situbondo Nisan SPd.
Nisan menyampaikannya saat memberikan sambutan pada Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-5 Pemuda Muhammadiyah Situbondo, Sabtu (25/11/2023).
Musyda yang mengangkat tema Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Situbondo ini dilaksanakan di Aula Sido Muncul 1 Jalan Raya Pasir Putih No.87 Bungatan, Pandansari, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Situbomdo Periode 2018-2023 Nisan mengungkapkan, banyak tantangan dan banyak pula kekurangan yang belum terealisasi terkait program-program PDPM 2018-2023.
“Maka dari itu mari kita lanjutkan dan perbaiki dengan tatanan yang lebih bagus. Tatanan yang lebih menyejukkan karena organisasi kita adalah gerakan dakwah yang bertumpu pada al-Quran dan sunnah rasul,” ujarnya.
Pemuda Muhammadiyah, lanjutnya, harus betul-betul tahu gerakan atau garis besar Pemuda Muhammadiyah yang di dalamnya ada dimensi religi, dimensi sosial, dimensi ekonomi dan dimensi politik.
“Dimensi religi artinya pemuda harus betul-betul kuat keimanan. Kita harus betul-betul memiliki kemampuan keagamaan yang luar biasa. Sehingga kita hidup di masyarakat bisa dijadikan tumpuan dan dijadikan rujukan. Terutama akhlak karena saat ini banyak dan runtuhnya moral di lingkungan sekitar,” ungkapnya.
Kedua, sambungnya, adalah dimensi sosial. Kita ini tidak hidup sendirian. Bisa dipahami bahwa hidup ini adalah kemajemukan, berbeda-beda seiring dengan perkembangan zaman.
“Maka kita harus peka dan melihat terhadap lingkungan kita. Apakah lingkungan kita sudah aman atau malah dijajah. Mari kita bersama-sama kuatkan dimensi sosial kita sehingga menjadi orang yang terbaik bagi manusia maupun Allah SWT,” jelasnya.
Jangan Alergi Politik
Dimensi ketiga adalah dimensi ekonomi. Mari kita junjung serta kita tata dan wujudkan kemandirian pemuda ini kedepannya. Sehingga kita tidak menjadikan generasi kita ini menjadi generasi pengemis.
Terakhir adalah dimensi politik. Diharapkan Pemuda Muhammadiyah jangan takut dan alergi dengan politik. Kita tidak akan duduk dengan tenang dan santai jika tidak melakukan sebuah politik.
“Oleh karena itu mari kita jadikan politik kita adalah politik yang bersih, aman dan politik yang menjadikan kader-kader yang pintar. Serta bisa memilih dan memilah mana yang terbaik, mana yang buruk,” terangnya. (*)
Penulis Pandu Anom Nayaka. Editor Sugiran.