Toleransi Beragama
Ia juga menekankan, Muhammadiyah menerapkan nilai toleransi beragama. Muhammadiyah tidak hanya memberikan layanan masyarakat di wilayah yang mayoritas beragama Islam, tetapi juga di daerah yang dominan non-Muslim, seperti di NTT dan Papua.
“Kami menegaskan bahwa Muhammadiyah sangat welcome, termasuk bagi mereka yang menganut Islam maupun non-Muslim. Peserta yang hadir dalam pertemuan ini mencakup individu-individu dengan berbagai latar belakang agama, mencerminkan sikap inklusif dan penerimaan Muhammadiyah terhadap keberagaman,” tambahnya.
Rofi’i berharap dapat melibatkan lembaga-lembaga lain untuk diajak bekerja sama dengan mereka. Sejauh ini, Aisyiyah juga bekerja sama. Dengan prinsip utama ingin merumuskan program bersama sebagai bukti nyata dari kerjasama tersebut.
“Kita libatkan bahkan bisa jadi lembaga-lembaga lain kita ajak juga untuk bekerja sama. Pembiayaan otomatis berdasarkan sistem berbagi antara Norwegia dan Muhammadiyah. Ini akan menjadi bukti bahwa kerja sama ini tidak hanya sebatas lokal, melainkan juga berskala internasional karena pihak yang terlibat berasal dari Ethiopia dan Norwegia,” ucapnya.
Nagi Rofi’i, pertemuan ini menandai langkah awal dan harapannya diikuti pertemuan-pertemuan berikutnya yang lebih fokus pada aspek teknis terkait kerja sama. (*)
Penulis Ario Khairul Habib Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni