PWMU.CO – Undang influencer Nunu Elcidi, MTs Muhammadiyah 2 (Madtsamuda) Karangasem Paciran, Lamongan, mengadakan pelatihan pemanfaatan sosial media bagi guru-guru Se-Jawa Timur.
Bertajuk Influencer Goes to School, kegiatan ini dilaksanakan di Tebing Cafe Paciran, Lamongan, Ahad (26/11/2023) dan diikuti oleh 48 peserta Se-Jawa Timur. Adapun peserta terjauh berasal dari Kediri, selain itu ada yang dari Bojonegoro, Gresik, Lamongan dan sekitarnya.
Nunu Elcidi merupakan salah satu influencer atau konten creator Tiktok yang memiliki banyak follower dan cukup terkenal di Lamongan. Dia banyak mempromosikan kuliner-kuliner yang ada di Kabupaten Lamongan melalui karya-karyanya. Hal ini yang membuat banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Lamongan terbantu dengan hal tersebut.
Pada acara yang digelar Madtsamuda ini, Nunu Elcidi banyak berbagi tips cara membuat konten untuk meningkatkan promosi sekolah-sekolah.
Menurutnya, penghalang terbesar seseorang untuk maju adalah karena terlalu fokus dengan apa yang tidak dimiliki.
“Kita seringkali hanya fokus dengan apa yang tidak kita miliki, padahal masing-masing sekolah ini tentu punya hal yang spesial,” kata pria yang bernama asli Nurul Huda ini.
Acara tersebut semakin seru karena Nunu bersama timnya membagikan hadiah berupa minyak goreng serta jajanan yang dibagikan kepada para peserta.
Wakil Kepala Kesiswaan Madtsamuda, Azhar Agus Salim SPd mengatakan, tujuan diadakannya acara ini adalah untuk berbagi ilmu kepada sekolah lainnya agar dapat memaksimalkan media sosial dalam promosi sekolah.
“Awalnya acara ini sasaran pesertanya hanya untuk guru-guru SD dan MI Se-Kabupaten Lamongan. Tapi ternyata banyak yang bertanya dan ingin mengikutinya dari jenjang SMP/MTs bahkan SMA/MA. Sehingga kita membuka untuk guru dan tenaga kependidikan semua tingkatan sekolah,” ujarnya.
Acara tersebut dimulai pada pukul 08.00 WIB dan diawali dengan sambutan dari Drs Luthfi MPd yang dulu adalah pengawas Madtsamuda. Hadir juga dalam acara tersebut Kepala Madtsamuda Millazul Faida MPd serta Kabag Pendidikan Pondok Pesantren Karangasem Fatih Futhoni MPd.
Tak Ingin Ada Sekolah Dhuafa atau Mustadhafin
Dalam sambutannya, Kepala Madtsamuda mengatakan bahwa acara ini merupakan ajang silaturrahim dengan sekolah-sekolah yang ada di Jawa Timur. Khususnya sekolah Muhammadiyah yang sekiranya ingin mepromosikan sekolah tapi belum mengetahui caranya.
“Kami merasa adanya peningkatan di Madtsamuda dari media sosial ini. Jadi tidak ada salahnya kami adakan ini sehingga lembaga lain memiliki pedoman untuk mengelola media sosial,” ungkap Mila.
Selain itu, dia menceritakan tentang kondisi Madtsamuda pada tahun 2010 yang saat itu merasa stuck. Hal tersebut karena belum ada trust atau kepercayaan dari masyarakat tentang Madtsamuda.
“Maka dari itu kami melakukan inovasi-inovasi pada 6 tahun yang lalu dengan adanya kelas internasional dan digital. Nah, dari sana mulai muncul kepercayaan dari masyarakat sehingga mengalami peningkatan,” jelasnya.
Sementara itu, Kabag Pendidikan, Fatih Futhoni MPd juga mengungkapkan bahwa Madtsamuda berkeinginan agar sekolah Muhammadiyah tidak ada yang dhuafa atau mustadafin, khususnya sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di pantura.
“Harapannya, terjaring 200 siswa per jenjang pendidikan, sehingga bisa dikatakan sekolah yang sehat,” tutupnya. (*)
Penulis Zulfatus Salima Editor Nely Izzatul