PWMU.CO – Kelas menulis jurnalistik di Mobile Journalism Workshop hari kedua bertempat di Hall SMA Muhammadiyah 1 Gresik, Sabtu (16/12/2023).
Ada 60 peserta yang mengikuti kelas ini. Materi disajikan santai, praktis, dan penuh humor sehingga suasananya asyik. Narasumber Drs Sugeng Purwanto, editor PWMU.CO, berkomunikasi dengan gaya yang menarik.
Workshop ini tak hanya berfokus pada teori, melainkan juga memberikan pengalaman langsung melalui tiga sesi praktik di setiap materi yang disampaikan.
Peserta aktif terlibat dalam tugas praktik, memberikan dimensi praktis yang mendalam pada pembelajaran.
Semangat peserta makin tinggi karena tulisan terbaik menerima hadiah buku dan tas.
Kelas menulis berita yang memanfaatkan media WhatsApp group, telah mengirimkan rangkaian berita, sesuai tugas yang diberikan oleh pemateri, sehingga membuat group WA bergetar berkali kali.
Peserta workshop hari kedua yang dilaksanakan oleh Majelis Pustaka, Informasi, dan Digitalisasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik ini, tergelitik dengan tugas membuat angle dengan durasi lima menit, yang diwajibkan untuk seluruh peserta.
Tugas menulis cerita dari sudut pandang posisi tempat duduk membuat suasana pelatihan terasa sedikit tegang.
Beberapa peserta pelatihan mengatakan tidak percaya diri dengan tulisannya. Namun narasumber dengan memberi motivasi sejelek apa pun tulisan yang penting jadi.
Keseluruhan peserta di ruangan sejuk ber-AC serta cahaya matahari yang mengintip dari balik jendela mulai mengetik di gawai masing masing dan menulis berita, sambil berharap tulisannya cukup sesuai dengan tugas yang diberikan.
Dalam paparan lainnya, Sugeng menerangkan pentingnya dakwah digital di masa kini. Karena menurut riset, kata editor yang akrab disapa SGP ini, website Muhammadiyah berada jauh di dasar Google.
“Dalam dakwah digital, penting membuat pesan atau konten dakwah kepada pembaca tentang kiprah Muhammadiyah,” tuturnya.
Dia memgungkap, Muhammadiyah ini punya banyak media. “Di Jatim lebih dari 20 website. Hampir masing-masing PDM punya media online. Begitu pula di PWM. Ini menjadi kekuatan dakwah digital kalau dikelola dengan baik,” ujarnya.
Prinsip fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) dia tekankan. “Saling membantu, sinergi membangun jaringan antarmedia Muhammadiyah untuk memperkuat dakwah digital. Ben gak ketinggalan dengan media dakwah lainnya,” katanya.
Menurut Sugeng, salah satu keunggulan media digital daripada media cetak adalah ketika ada koreksi atau kesalahan penulisan mudah untuk langsung merevisi. Berbeda dengan media cetak yang perlu menunggu esok hari untuk membetulkan.
“Sehingga peran editor, penulis dan pengelola media dalam penerbitan berita harus mengedit bener-bener berita yang bermanfaat dan viral. Sehingga dapat menyediakan konten yang positif bagi umat,” terangnya.
Penulis Hikmahwati, Nur Hana, Bening Satria Prawita Diharja Editor Sugeng Purwanto