Cara Identifikasi PDBK
Pada sesi kedua, peserta terbagi menjadi beberapa kelompok untuk praktik identifikasi DBK. Mereka mengenali ciri-ciri “peserta didik” yang dihadapi. Setiap kelompok ada satu peserta yang berperan sebagai ABK dengan berbagai kategori. Rekan sesama kelompoknya harus bisa mengidentifikasi gejala yang dimiliki aktor terkait hambatan apa yang ada pada diri aktor tersebut.
“Praktik ini hanyalah salah satu cara yang bisa kita tempuh untuk mengidentifikasi calon murid kita ya Bapak Ibu,” terang Woro. Dia lalu mengingatkan, jangan sampai memutuskan anak begini-begitu tanpa indentifikasi sebelumnya.
“Yang bisa memutuskan adalah orang yang kompeten di bidangnya, yaitu seorang psikolog. Oleh karena itu, kita sebagai pendidik hanya bisa mengarahkan kepada wali murid. Selanjutnya yang berhak memutuskan adalah psikolog ataupun dokter tumbuh kembang anak,” tambahnya.
Fasilitator PSP angkatan 2 PAUD Sofia Khairunnisa’ MPd menutup workshop. Dia motivasi seluruh peserta agar tetap semangat dalam mendidik anak-anak istimewa di lembaga masing-masing. (*)
Penulis Laili Uswatin Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni