Saat Mama-Mama Aisyiyah Fungame, Hadiah Imut Langsung Diemut, Liputan Estu Rahayu
PWMU.CO – Pelataran Royal Tretes Veiw Hotel di Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur mendadak riuh. Halaman belakang hotel di lantai empat itu dipenuhi peserta Baitul Arqam Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik, Ahad (14/1/2024)
Dengan mengenakan kaos beraneka warna. Senyum, tawa, dan bahagia terlihat jelas pada setiap wajah mereka. Beberapa sudut pelataran dihiasi dengan taman bunga. Sisi yang menghadap jurang dibatasi pagar besi. Jam menunjukkan sekitar pukul enam pagi. Meski mereka sudah bangun sejak pukul 02.30 dini hari, tidak satu pun di antara mereka yang tampak mengantuk.
Peserta Baitul Arqam terdiri dari berbagai kalangan dan profesi. Ada guru-guru TK, SD, Madrasah Ibtidaiyah, SMP, dan SMA. Ada pula dokter dan perawat rumah sakit hingga dosen. Bahkan Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik Nadhirotul Laily pun jadi pesrta. Mereka bersama-sama menikmati suasana pagi yang sejuk dan mendung.
Koordinator Fungame Ayu Mira ST MPd, mengatakan kegiatan ini dikemas untuk semua pimpinan tanpa memandang usia. “Agar semua peserta Baitul Arqam bisa turut serta, menyenangkan dan menggembirakan. Dan tentunya ada hadiah yang disiapkan,” ujarnya.
Ikuti Instruksi yang Muda
Ayu Mira mengawali fungame dengan memberi instruksi membuat lingkaran. “Ibu-ibu silakan membuat formasi satu lingkaran besar. Ayo, digandeng kanan kirinya jangan sampai ada yang tertinggal. Setelah itu perhatikan intruksi berikutnya,” ucapnya.
Seluruh peserta mengikuti instruksinya. Beberapa di antara mereka memanggil temannya yang masih duduk di lobi agar ikut serta. “Sek, iki mlakune kudu alon-alon, polahe dengkule wis tuwo (sebentar, ini jalannya harus pelan-pelan pasalanya lututnya sudah tua),” ujar Ir Any Faizah yang sudah purna ugas dari SMA Muhammadiyah 1 Gresik itu sambil tertawa menghampiri temannya, Dra Nurun Nazilah yang usianya juga sepantaran tuanya.
“Masio tuwo yo kudu nurut, masio Bu Ayu luwih enom (Meski tua ya harua taat meski Bu Ayu lebih muda),” ujar Nurun Nazilah diiringi tawa keduanya. Peserta yang lain pun juga ikut tertawa.
Kemudian Ayu Mira meminta peserta menghadap ke samping kanan dan berjalan mengelilingi pelataran sambil diiringi musik. “Jika musiknya berhenti, semua peserta harap berhenti nggeh,” ucapnya setengah berteriak.
Dan saat musik sudah berhenti, isntruksi berikutnya, peserta diminta berkelompok sebanyak 10 orang dan membentuk barisan di sebuah sisi pelataran. Sampai di sini hanya ada delapan kelompok alias 80 peserta. Yang lain duduk kembali ke lobi. Ini karena di antara peserta ada yang membatasi aktivitas fisiknya karena faktor usia, sakit, atau cedera lutut dan kaki. Tapi mereka tetap bersemangat meski hanya mengikuti di lobi.
Baca sambungan di halaman 2: Permainan Kepiting Berjalan