PWMU.CO – Memaksimalkan Ibadah di Bulan Rajab tema khutbah Jumat di Masjid Ad-Dakwah SMA Muhammadiyah 4 Sidayu (Smamsi) Gresik Jawa Timur, Jumat (19/1/2024).
Dalam khutbahnya, Ahmad Zharif As- Safi’ mengatakan untuk selalu memaksimalkan ketakwaan dengan memperbanyak ibadah, ketaatan, kebaikan, memantapkan keyakinan kepada Allah, dan pasrah diri kepada-Nya. Sebab, tidak ada bekal yang lebih baik untuk kita bawa menuju akhirat selain ketakwaan.
Saat ini kita telah berada di salah satu bulan yang sangat dimuliakan dalam Islam, yang dikenal dengan bulan haram, yaitu bulan Rajab.
Bulan Rajab merupakan bulan yang suci, sebagaimana telah dijelaskan di berbagai hadits Rasulullah bahwasanya bulan Rajab adalah bulan yang di mana setiap kita melakukan amal ibadah, maka amalan tersebut akan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Dan tak hanya itu juga semua dosa-dosa kita dapat diampuni oleh Allah SWT.
Amalan di Bulan Rajab
Ahmad Zharif Ad-Safi’ menjelaskan salah satu amalan yang dapat kita kerjakan di bulan Rajab ini adalah setelah kita menunaikan shalat shubuh dan sholat maghrib, setelah sehabis salam kita mengucapkan Allahummaghfirli warhamni watubalayya sebanyak 70 kali sebelum melakukan dzikir apapun.
“Jika kita dapat melaksanakan amalan ini sebulan penuh pada bulan Rajab, maka Allah jadikan seseorang itu keluar dari bulan Rajab tanpa dosa sedikitpun, dan dalam hadist yang lain Allah menjadikan seluruh rambutnya dan seluruh badannya akan haram oleh api neraka, dan dalam hadist Rasulullah yang lain juga disebutkan bahwa seseorang itu akan terhapus seluruh dosanya oleh Allah,” ucapnya.
Zharif menambahkan konsep manusia dalam perspektif Islam semata-mata untuk beribadah kepada Allah, kita semua diciptakan oleh Allah agar beribadah kepada-Nya. Semua itu tidak lain selain bentuk rahmat dan kasih sayang dari Allah kepada manusia, agar bisa mendapatkan pahala dari ibadah yang dilakukannya, sehingga mendapatkan tempat yang mulia di akhirat, yaitu surga.
Pada dasarnya beribadah kepada Allah tidak membutuhkan waktu secara khusus, baik bulan Rajab maupun bulan yang lainnya. Siapa saja yang beribadah, maka ia akan mendapatkan pahala dari-Nya.
Hal ini sebagaimana sabda Nabi ketika menyampaikan khutbah Jumat di bulan Rajab pada masanya. Dalam khutbahnya beliau bersabda:
Artinya, “Wahai manusia! Sungguh telah menaungi kepada kalian semua, bulan yang agung, yaitu bulan Rajab yang merupakan bulan Allah, setiap kebaikan akan dilipatgandakan di dalamnya dan doa-doa akan diterima, kegelisahan akan dihilangkan, doa-doa orang mukmin tidak ditolak. Barangsiapa yang melakukan kebaikan di dalamnya, maka akan dilipatgandakan menjadi berlipat ganda, dan Allah bisa melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja yang Dia kehendaki.” (HR Anas bin Malik).
Dia juga menambahkan amaliah ibadah dan kebaikan yang bisa kita lakukan dengan maksimal pada bulan ini sangat banyak macamnya.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Tabyinu al-‘Ajb bi Ma Warada fi Syahr Rajab, halaman 20, di antaranya, puasa, bersedekah, silaturrahim, memberi makan orang yang lapar, menjenguk orang sakit dan menyenangkan anak yatim, serta semua ibadah dan kebaikan lainnya.
Selain itu, bulan Rajab memiliki nilai kemuliaan melebihi bulan-bulan yang lainnya. Hal ini karena Allah swt menisbatkan (menyandingkan) bulan ini pada diri-Nya.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda, artinya, Bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.” (HR ad-Dailami).
Oleh karena itu, tidak selayaknya bagi umat Islam untuk memaksimalkan ibadah pada bulan ini. Salah satu anugerah dan kemuliaan itu adalah diampuninya dosa-dosa oleh Allah.
Siapa saja yang berdoa meminta ampunan kepada-Nya pada bulan Rajab akan mendapatkan tiga keuntungan, yaitu ampunan atas segala dosa yang telah berlalu, Allah akan menjaga sisa-sisa umurnya dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan tidak akan merasakan dahaga di hari kiamat, tepatnya di saat sidang akbar (hisab).
Maka, sambungnya, sudah saatnya bagi kita semua untuk memaksimalkan ibadah di bulan Rajab ini dan tidak menyia-nyiakannya, khususnya di bulan yang sangat mulia ini.
Mari, ajaknya, kita amalkan ibadah di bulan Rajab. Semoga, harapnya, bermanfaat dan membawa berkah serta bisa menjadi penyebab untuk meningkatkan ibadah, kebajikan, ketakwaan, keimanan, dan menjauhi segala larangan. (*)
Penulis Chilmiyati. Editor Ichwan Arif.