Indikator Keluarga Sakinah
Rukmini menyampaikan memiliki keturunan tidak bisa kita pilih, tetapi pasangan bisa kita pilih dengan bantuanistikharah kepada Allah.
“Ibu dulu pasangannya memilih apa dipilihkan Bu? Meskipun hanya ada satu pilihan kandidat, istikharahkan Bu, untuk apa? Supaya Allah mantapkan hati kita dan membukakan apa-apa yang tidak terlihat oleh mata,”jelasnya.
Rukmini lalu mengutip Surat al-Furqan 74:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa.”
Menurut Rukmini dalam ayat itu yang pertama disebut adalah memohon pasangan, baru memohon keturunan. Maka jika menginginkan keturunan yang qurrata a’yun (menyejukkan pandangan), maka cari dulu pasangan yang qurrata a’yun,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Rukmini menyampaikan juga tentang lima indikator keluarga sakinah Aisyiyah, yaitu:
- Terciptanya suasana yang agamis di dalam rumah tangga. Agamis bukan hanya terkait hubungan antara manusia dengan Allah, namun juga hubungan manusia dengan lingkungan, tetangga, dan sesamanya. Penegakan qiyamul lail (shalat tahajud) dan membaca al-Quran menjadi ciri keluarga sakinah.
- Pendidikan yang optimal.
- Terpenuhinya ekonomi secara halal.
- Kesehatan jasmani, rohani, dan mental harus seimbang.
- Terciptanya hubungan harmonis antarkeluarga baik inti maupun kerabat. (*)
Penulis Nurul Hidayah Editor Mohammad Nurfatoni