PWMU.CO – Shalat Dhuhur pukul 17.00 atau jam 5 sore? Ya, itulah yang dilakukan sebagian penumpang dalam perjalanan Surabaya-Jeddah melalui pesawat udara Saudia, Jumat (18/8).
Berangkat dari Bandara Internasional Juanda Surabaya pukul 07.25 WIB, ketika jam tangan menunjukkan pukul 14.00 WIB seorang pramugari terdengar mengingatkan bahwa waktu masih nenunjukkan pukul 10.00 waktu udara setempat. “Belum waktunya shalat Dhuhur, ” katanya.
Mendengar pengumuman itu kontan para penumpang tertawa. “Jadi kita akan shalat Dhuhur jam 5 sore,” gurau Joko Supriyadi, salah satu calon haji dari KBIH Baitul Atiq Gresik, yang semula berniat jamak qashar takhir.
(Baca: Benarkah dengan Shalat Cita-Cita Bisa Tercapai? dan Adakah Dalil Sholat Tahiyyatul Masjid Saat Maghrib)
Jadi akhirnya sebagian jamaah calon haji Kloter 62 Embarkasi Surabaya menunggu waktu shalat Dhuhur sesuai dengan waktu Arab Saudi. Sementara ada selisih waktu 4 jam lebih lambat dari Indonesia.
“Yang sudah shalat tadi berarti shalat Dhuha ya,” canda Ali Abidin, jamaah lainnya. Sebagian penumpang memang sudah shalat jamak qashar takdim Dhuhur-Ashar, mengikuti waktu Indonesia barat.
Mundurnya waktu shalat ternyata juga dibarengi waktu sarapan dan makan siang: mengikuti waktu Arab Saudi.
Ah, ada-ada saja. Candaan santai mumpung belum ambil miqat di atas pesawat, di Qarnun Manazil. (MN)