PWMU.CO – Praktik merawat jenazah dilakukan oleh siswa kelas 4-6 SD Muhammadiyah 1 Giri Kebomas Gresik saat Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA), Selasa ( 26/3/2024 )
Kegiatan SD Muri, sebutan sekolah ini bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Aisyiyah Kebomas .
Anak-anak berkumpul di masjid untuk pembukaan acara dipandu oleh Wahyuni, Wali kelas 6 Al Burhan dilanjutkan sambutan dan materi merawat jenazah oleh Elyana Luthfiyati, Wakil Ketua Bidang Kader PCA Kebomas.
Ustadzah Luth panggilan akrabnya menyampaikan, hukum merawat jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya jika sebagian orang Islam telah melakukannya, maka sebagian lainnya tidak berkewajiban melakukannya.
”Empat kewajiban orang muslim apabila ada yang meninggal dunia harus merawat jenazah dengan memandikan , mengafani ,menshalati, dan memakamkan,” katanya.
Dijelaskan, saat kita mengetahui ada orang yang meninggal dunia, yang dilakukan pertama kali adalah menghadapkan si mayat ke arah kiblat. Tangan disedekapkan seperti saat shalat, matanya dipejamkan. Kaki dirapatkan. Jika mulutnya terbuka harus dirapatkan dengan menali.
Kemudian Ustadzah Luthfiyah menyampaikan cara memandikan jenazah.
Persiapan
Menyiapkan perlengkapan seperti air, sabun, shampoo, kain kafan, sarung/jarit, handuk, kaos tangan, wewangian, daun bidara, cotton bath/batang daun sirih.
Niat
Sebelum memulai pelaksanaan pemandian jenazah, para pelaksana pemandian jenazah sebanyak 3-5 orang harus membaca niat dalam hati untuk memandikan jenazah dengan tujuan mengikuti ajaran Islam dan meraih keridhaan Allah swt.
Saat memandikan jenazah usahakan memakai kaos tangan karet agar tidak bersentuhan langsung dengan tubuh jenazah
Membersihkan Tubuh
Tubuh jenazah dibersihkan dengan mulai menyiramkan air ke anggota badan bagian wudhu sebelah kanan sebanyak hitungan ganjil. Tiga kali kanan dan tiga kali kiri dengan mengucap basmallah.
Lalu mengguyur semua badan dari kepala hingga ujung kaki. Kepala dikeramasi, badan disabuni.
Pastikan seluruh bagian tubuh jenazah seperti rambut, kuku, dan kemaluan dibersihkan dengan baik. Membersihkan badannya dengan lembut dan menghormati jenazah.
Menggunakan Wewangian
Setelah pemandian selesai, siraman terakhir dengan air kapur barus, tubuh jenazah dapat diberikan wewangian. Kemudian di lap dengan handuk dan menggantikan penutup tubuh yang basah dengan sarung/jarit kering.
Setelah menjelaskan urutannya, kemudian anak-anak diajak ke lapangan untuk praktik merawat jenazah bergantian. Jenazah memakai boneka.
Pertama kali siswa putra. Ada enam anak dari kelas 4, 5 dan 6 yang maju untuk praktik. Dari enam anak itu dibagi tiga anak sebelah kanan dan tiga anak sebelah kiri.
Setiap anak diberi tugas. Dengan senyum-senyum malu Rafkah, siswa kelas 5, bertugas membersihkan bagian kemaluan yang ditutup selembar kain.
Ustadzah Luthfiah berkata,”Harus pelan-pelan. Kalau membersihkan dengan kasar itu sama dengan menyakiti si mayat.”
Praktik kelompok laki-laki selesai berganti kelompok perempuan dengan cara sama.
Penulis Saidah Yuliana W Editor Sugeng Purwanto