PWMU.CO – Warga Aisyiyah diajak giat beramal shaleh oleh Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, Dra Rukmini Amar MAp dalam Kajian Ramadhan, Ahad (31/03/2024).
Dia menyampaikan acara Launching Pusat Layanan Terpadu Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Gresik dan Bakti Sosial Ramadhan 1445 yang berlokasi di Jalan Ikan Gurami No. 12 Perumahan Bhakti Pertiwi Kulon Gresik.
“Aisyiyah adalah gerakan Islam amar makruf nahi mungkar, yang terus memikirkan persoalan universal dan kemanusiaan. Inilah salah satu yang diwujudkan di sini,” ucapnya.
Dia mengatakan bahwa di dalam risalah Islam berkemajuan, bahwa karakternya ada tujuh, salah satunya adalah iman dan takwa.
“Iman dan takwa yang menjadi tujuan ibadah puasa Ramadhan dan seluruh ibadah yang kita lakukan. Takwa dari kata waqaa yaqii wiqayatan. Bahwa takwa itu kita diperintahkan untuk memelihara dari apa yang membuat Allah marah,” terangnya.
Ia lantas menjelaskan bahwa Allah mengelompokkan orang yang menerima al-Qur’an menjadi tiga golongan sebagaimana disebutkan dalam Fathir ayat 32.
“Pertama dzalimun linafsih, muqtasid, dan sabiqun bil khairat. Nah yang ketiga ini mereka melakukan kebaikan-kebaikan, walaupun melelahkan,” paparnya.
Rukmini berharap apa yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah Gresik hingga saat itu termasuk manifestasi dari penerapan sabiqun bil khairat.
Dalam kajiannya, Rukmini terus memotivasi agar warga ‘Aisyiyah giat beramal shaleh sebagai bekal untuk menghadapi kematian.
“Bahwa nanti di kuburan itu gelap, maka Allah memberikan lampunya dengan qiyamullail, di kuburan itu sendirian, maka Allah akan memberikan teman berupa amal shaleh,” ucapnya.
Dan kepada dhuafa yang diundang menerima santunan, Rukmini mendoakan agar kelak mereka menjadi insan yang mulia.
“Kalau hari ini menjadi orang yang diberi, suatu saat mereka akan menjadi orang yang tangannya di atas, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah,” ucapnya.
Rukmini juga mengingatkan, di antara karakter perempuan berkemajuan adalah kemandirian ekonomi. Maka ia katakan, “Jangan suka minta-minta tapi kalau ada yang menitipkan maka kita harus amanah,” tuturnya.
Terakhir, ia menjelaskan empat prinsip dalam mengamalkan spirit al-Ma’un.
“Pertama, memuliakan. Kedua, keberpihakan, Ketiga, adil. Menempatkan sesuatu pada tempatnya. Keempat, memberikan kebaikan kepada mereka. Di antaranya dengan cara memperhatikan masa depannya dan menghindari perlakuan tidak adil,” terangnya.
Ia lantas menambahkan, “Hayatan thayyiban, kehidupan yang layak, beragama yang baik dan benar, berilmu, berbudaya yang baik , bermasyarakat dan berekonomi yang baik. Selamat untuk Aisyiyah Kabupaten Gresik,” tandasnya. (*)
Penulis Ain Nurwindasari Editor Mohammad Nurfatoni