SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Jumat, Juni 20, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Dialektika Makan Siang Gratis

Kamis 18 April 2024 | 05:43
in Kolom
97 4
0
32
SHARES
101
VIEWS
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
ADVERTISEMENT
Dialektika Makan Siang Gratis
Arief Hanafi

Dialektika Makan Siang Gratis oleh Arief Hanafi, Guru Sosiologi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.

PWMU.CO – Praktik demokrasi yang sehat bisa tercipta apabila ada check and balances serta dialektika dalam bernegara.

Untuk mencapai itu maka dibutuhkan peran oposisi yang konstruktif untuk mengawasi jalannya pemerintahan.

Harapan tersebut akan terkonsolidasi jika ada partai oposisi yang mampu mengimbangi kekuatan pemerintah dan parpol koalisinya.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Pengalaman kurang menyenangkan terjadi pasca Pilpres 2019. Hal tersebut ditandai dengan masuknya kader Partai Gerindra dan PAN dalam Kabinet Indonesia Maju.

Akrobat politik ini mengakibatkan dinamika politik yang tidak seimbang. Tentu dalam konteks dialektika demokrasi, realitas politik seperti itu tidak sehat. Pasalnya tidak terjadi keseimbangan antara pemerintah dengan oposisi. Alhasil kebijakan-kebijakan politik yang dijalankan pemerintah tidak ada pengawasan yang kuat.

Pengalaman politik seperti itu sudah seharusnya dihindari setelah Pilpres tahun 2024 ini. Sudah saatnya partai politik dan masyarakat sipil mengambil posisi di mana ia harus berpijak. Menjadi bagian pemerintah atau di luar pemerintah. 

Kita membutuhkan jalan demokrasi yang lebih stabil dan terkontrol dengan baik. Maka untuk mencapai tujuan tersebut perlu memandang dinamika demokrasi secara dialektis. Kita juga harus memahami bahwa setiap perdebatan antara oposisi dan pemerintah adalah sesuatu yang wajar dan menyehatkan bagi perjalanan suatu bangsa.

Pandangan secara dialektis semacam ini sebenarnya merujuk pada pemikiran Friedrich Hegel. Seorang filsuf Barat yang mengidentikkan dialektika sebagai sejarah yang berlangsung dalam kurun waktu tertentu.

Dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan misalnya, tanpa Hegel ideologi Marxisme tidak lahir di dunia. Begitu juga dengan konflik-konflik ideologi lain akan sulit dibayangkan eksistensinya.

Ada tiga tahapan dalam proses dialektika yaitu, tesis yang melahirkan lawannya yaitu antitesis sebagai fase kedua, dan sintesis yang mendamaikan di antara keduanya.

Dari ketiga konsep itu dapat dijelaskan secara singkat bahwa kebenaran yang terkandung dalam tesis dan antitesis tetap disimpan dalam sintesis, tetapi dalam bentuk yang sempurna.

Dana BOS

Seperti program makan siang gratis. Untuk menyukseskan program tersebut calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran merencanakan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Wacana ini masuk pada fase munculnya tesis. Tidak berhenti di situ, kebijakan tersebut ternyata mengundang banyak kritikan, terutama di lingkungan organisasi atau aktivis pendidikan.

Salah satunya datang dari Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G). Mereka berpendapat, dana BOS selama ini digunakan untuk membayar gaji guru dan tenaga honorer. Maka hal itu sangat kontraproduktif dengan spirit menyejahterakan kaum pendidik. Bentuk penolakan ini merupakan fase antitesis dalam pertarungan wacana.

Ketika wacana tersebut terus berkembang, maka hal pertama yang dilakukan pemerintah adalah upaya menjaga stabilitas dalam negara.

Berbagai macam narasi yang berbeda tersebut menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam memutuskan kebijakan. Ketika diskusi publik ini terus berkembang maka akan muncul sintesis atau wacana lain yang bersifat ”mendamaikan” keduanya.

Misalnya terkait penggunaan dana BOS untuk kegiatan makan siang gratis. Dana tersebut bisa digunakan namun sifatnya adalah talangan bukan sepenuhnya untuk membiayai program makan siang gratis. Karena sifatnya talangan, maka dana itu bisa dikembalikan ke pos anggaran awal.

Proses dialektika semacam itu berlangsung terus menerus. Sintesis yang sudah ada akan menjadi tesis baru yang melahirkan antitesis baru lagi dan keduanya dapat didamaikan dengan kehadiran sintesis baru.

Jika digambarkan, maka gerak dialektika itu seperti gerak spiral dan bukan gerak garis yang linier. Maka prinsipnya dalam perkembangan ide atau gagasan tidak ada proposisi yang dapat disanggah sepenuhnya.

Mengutip dari Hegel, setiap generasi yang baru dapat menganggap dirinya sendiri sebagai penghancur, pelestari, dan penyempurna kebudayaan yang diwarisi oleh pendahulunya (Aiken, 2002).

Program makan siang gratis merupakan salah satu contoh realitas politik dalam negara demokrasi yang meniscayakan ada pergulatan ide dan gagasan di dalamnya. Dialektika makan siang gratis diharapkan melahirkan sintesis yang baik sehingga tidak merugikan sekolah.

Pemerintah tidak bisa membatasi masyarakat sipil dan partai oposisi untuk bersuara. Terlebih mempunyai perasaan waswas sehingga berambisi untuk menarik partai lain untuk masuk koalisi besar.

Sebaliknya, pemerintah sudah seharusnya berterima kasih dengan peran partai oposisi dan masyarakat sipil sebagai penyeimbang gerak langkah demokrasi.

Kita berharap dengan adanya masyarakat sipil dan partai oposisi yang kuat akan memunculkan pergulatan ide dan gagasan sehingga melahirkan sintesis baru.

Sudah saatnya pemerintah tidak alergi kepada pihak yang berlainan pandangan terhadap program-programnya. Sebaliknya pemerintah seharusnya memberikan ruang untuk diskusi beradu wacana dan argumentasi demi kesehatan demokrasi kita.

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Arief HanafiDemokrasiMakan Siang GratisOposisi
SendShare13Tweet8Share
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ADVERTISEMENT

Related Posts

pembelajaran mendalam
Kolom

Menakar Efektivitas Pendekatan Pembelajaran Mendalam

Rabu 18 Juni 2025 | 07:21
42
Ketimpangan Demokrasi Prosedural dan Demokrasi Substantif di Indonesia
Opini

Ketimpangan Demokrasi Prosedural dan Demokrasi Substantif di Indonesia

Senin 28 April 2025 | 23:08
158
UU TNI dan Terancamnya Demokrasi di Indonesia
Opini

UU TNI dan Terancamnya Demokrasi di Indonesia

Jumat 18 April 2025 | 22:10
98
Demokrasi itu Bukan Hadiah, Harus di Perjuangkan
Opini

Demokrasi itu Bukan Hadiah, Harus di Perjuangkan

Kamis 27 Maret 2025 | 03:32
40
PRM Pandegan
Kabar

Kajian Pengkaderan PRM Randegan: Membentuk Kader Unggul dan Militan

Minggu 23 Maret 2025 | 00:58
23
Diamnya Mahasiswa adalah Restu atas Ketidakadilan
Kolom

Diamnya Mahasiswa adalah Restu atas Ketidakadilan

Minggu 16 Maret 2025 | 22:57
99

Terpopuler Hari Ini

  • Sang bintang kelas dengan senyum merekah di bibir tanda bahagia, tampil di depan dan mendapat penghargaan dari wali kelas. (Wilda Ayu/PWMU.CO)

    Daftar Bintang Kelas The Best Five  Diumumkan di Pembagian Rapor MA Al-Ishlah Sendangagung

    74 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Budaya Mengantri Tetap Dibawa oleh Santri Ponpes Al-Ishlah di Studi Tour SMPM 12 Paciran

    33 shares
    Share 13 Tweet 8
  • Kiat Sukses Khalisa, Hafidzah 10 Juz Peraih The Best Academic

    31 shares
    Share 12 Tweet 8
  • Pala Pendem Sebagai Pemadam Kelaparan di Studi Tour SMPM 12 Sendangagung

    28 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Apresiasi 10 Siswa Terbaik Warnai Wisuda ke-51 SD Muhlas, Ini Daftarnya

    28 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Prestasi Membanggakan! Siswa SMP Mulia Tulangan Antar Persebaya U-13 Juara Soeratin Surabaya

    24 shares
    Share 10 Tweet 6
  • SDMM Catat 874 Prestasi, Semangat Juara Kian Menyala

    19 shares
    Share 8 Tweet 5
  • SD Mupat Siap Go Internasional, Gebyar Apresiasi Hadirkan MC Tiga Bahasa

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Kolaborasi Hangat SD Mupat: Walimurid Turut Pentas di Acara Perpisahan

    22 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Iran Tembakkan Rudal Sejjil Bermuatan 1 Ton ke Israel, Disebut sebagai Pembuka “Gerbang Neraka”

    16 shares
    Share 6 Tweet 4

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358748 shares
    Share 143499 Tweet 89687
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232988 shares
    Share 93195 Tweet 58247
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231094 shares
    Share 92438 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171531 shares
    Share 68612 Tweet 42883
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122380 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122280 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim