PWMU.CO – Keuntungan bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dikupas dalam Baitul Arqam Pejabat Struktural dan Fungsional Rumah Sakit Umum (RSU) Aminah Blitar, Sabtu (27/4/2024).
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Blitar Lukiarto SKM dalam sambutan pembukaan acara itu menjelaskan, keuntungan bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah itu, pertama, mendapat pekerjaan dan komunitas yang islami.
Kedua, mendapatkan pendidikan Islam dan Kemuhammadiyahan. “Ini merupakan nilai plus bekerja di amal usaha Muhammadiyah,” katanya.
Pria yang akrab disapa Pak Luki ini menambahkan, kalau melihat pelayanan rumah sakit sebelah, tidak ada Baitul Arqam. Karyawan bekerja sesuai SOP lalu pulang. Terkadang merasa lelah dan penat.
“Kalau sudah lelah khawatir nanti sewot. Padahal gajimu dari pelayananmu. Kalau sewot bisa berbahaya bagi pelayanan rumah sakit,” tuturnya.
Lantas dia menerangkan, nama Baitul Arqam diilhami dari tempat Rasulullah mengajari para sahabat ketika dakwah sembunyi-sembunyi. Yaitu rumah sahabat Arqam.
“Ini penting dalam bekerja. Selain paham SOP juga harus paham agama. Agar timbul keikhlasan dalam memberikan pelayanan,” lanjut Pak Luki.
Jadi dalam bekerja, komunitas sangat penting. Kalau komunitas dalam bekerja nyaman, enak, harmonis, komunikasi tercipta dengan baik, maka bekerja jadi nyaman.
“Ini sangat penting. Menjaga rumah sakit, merasa memiliki, sehingga menjadi one stop center masyarakat Blitar dan sekitarnya, untuk masalah medis,” tutur Pak Luki.
Jika pejabat struktural paham agama, paham Muhammadiyah, sambung Pak Luki, pelayanan semakin bagus. Warga sekitar jika sakit pasti akan ke RSU Aminah.
“Kalau ada warga masyarakat yang sakit, kalau tidak dirawat di RSU Aminah, tidak tertarik,” ujar Pak Luki.
Apalagi tantangan RSU Aminah semakin berat. Semua warga Blitar sudah ter-cover BPJS. “Orang berobat tidak lagi bawa fulus. Maka perlu menarik pasien yang bawa fulus,” pungkas Pak Luki.
Pemahaman Ideologi Muhammadiyah
Senada dengan Pak Luki, Direktur RSU Aminah, dr Prima Isnaeni MMR, menegaskan, tujuan dilaksanakan Baitul Arqam untuk menanamkan pemahaman ideologi Muhammadiyah.
“Bisa mengikuti aturan, memahami prinsip-prinsip, dan konsep dasar gerakan Muhammadiyah,” ungkapnya.
Bisa menerapkan langkah-langkah pedoman hidup islami warga Muhammadiyah dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga Muhammadiyah yang baik.
“Sehingga dari perkaderan ini teman-teman bisa mengamalkan PHIWM dalam kehidupan sehari-hari dengan baik,” tandas dr Prima.
Baitul Arqam ini diikuti 56 peserta. Dilaksanakan selama dua hari Sabtu-Ahad (27-28/4/2024).
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto