PWMU.CO – Berbagi rahasia keberhasilan di Sharing Session Forum Sillaturahim Kepala Sekolah Muhammadiyah (Foskam) tingkat SD/MI Jawa Timur wilayah kerja Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan, Selasa (30/4/2024).
Dalam kegiatan yang diadakan di halaman kampus 2 SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro diikuti oleh 94 Kepala Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah.
Dalam pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan silaturrahim antarsekolah madrasah Muhammadiyah, menambahkan semangat pimpinan dalam mengelola lembaga, berbagi dengan sekolahan madrasah inovatif, maju dan tentunya sukses.
Koordinator Foskam SD/MI Wilayah Kerja (Wilker) Bojonegoro, Tuban, Lamongan Cebeng Alhudayatul Ustadza S Pd mengatakan dalam forum Sharing Session dan Serap Aspirasi ini sekolah madrasah Muhammadiyah dapat meningkatkan branding sekolah-madrasah dan masalah yang dihadapi dapat ditemukan titik terang.
“Untuk memajukan sekolah, kepala sekolah harus mampu menggerakkan tenaga pendidik dan kependidikan masing-masing dengan berbagai kegiatan,” katanya.
Makin banyak kegiatan, lanjutnya, makin naik levelnya. Seperti yang dijelaskan oleh Ketua Foskam Jawa Timur Edi Susanto MPd. Dia mengatakan sekolah yang tenang, tidak akan menarik khalayak umum.
“Oleh karena itu kita perlu memanfaatkan dan menciptakan momen-momen yang bagus sehingga orang tertarik, sibukkan sekolah kita dengan karya jangan hanya menyibukkan soal administrasi,” ucapnya.
Tak hanya itu, sambungnya, menjaga kekompakan antar guru dan soliditas internal juga menjadi poin penting dalam membangun sekolah Muhammadiyah yang maju. Kekompakan antarguru juga perlu dibangun dengan sistem yang sudah disepakati.
Sebagai Kepala Sekolah juga diharuskan untuk merangkul guru yang senior yang memiliki banyak pengalaman, dan juga merangkul guru muda yang memiliki banyak inovasi. Namun, guru senior juga sangat berperan untuk mendampingi guru muda, dengan mengarahkan guru muda yang biasanya masih banyak perlu dibimbing soal etika dan adab.
3 Kunci Keberhasilan Sekolah
Edi Susanto menjelaskan, ada 3 kunci keberhasilan sekolah. Pertama, beradaptasi. Sekolah harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan tidak berhenti di zona nyaman.
“Terutama harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Dengan memanfaatkan teknologi sekolah dapat menjangkau masyarakat luas untuk tertarik dengan sekolah yang kita bangun,” jelasnya.
Dia menjelaskan, sama seperti yang dikatakan oleh Dikdasmen bahwa sekolah-madrasah Muhammadiyah harus mampu bergeser menggunakan teknologi, tanpa mengurangi nilai-nilai Muhammadiyah, contohnya kejujuran, kedisiplinan, berempati dan sebagaianya yang harus dipegang sekolah Muhammadiyah.
Kedua, pengembangan diri. Cara yang paling utama ialah dengan cara sekolah yang harus terus berkembang dengan memberikan pelatihan-pelatihan dan pengembangan diri kepada guru-gurunya.
“Kunci ketiga yaitu pengendalian diri,” katanya singkat. (*)
Penulis Dini Faizatunni’am. Editor Ichwan Arif.