Tidak Mudah menjadi Guru, Pendidikan Bukan Sekadar Mengikuti Kurikulum ditulis oleh Ria Pusvita Sari MPd, Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Kabupaten Gresik.
PWMU.CO – Sebagai seorang guru, perjalanan melalui dunia pendidikan bukanlah sesuatu yang mudah. Menggeluti profesi ini tidak sekadar tentang mengikuti kurikulum yang telah tersedia, melainkan juga tentang memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak serta menyentuh hati orang tua yang punya keinginan beragam untuk anak-anak mereka.
Berada di garda terdepan pendidikan, guru tidak hanya mengajar materi pelajaran, tetapi juga dituntut untuk memberikan edukasi kepada orang tua. Tantangannya tidak hanya terletak pada keberhasilan akademis anak-anak di kelas, tetapi juga pada kesuksesan mereka dalam aspek kehidupan lainnya. Guru bukan hanya menjadi ‘penyambung lidah’ antara sekolah dan rumah, tetapi juga menjadi mentor, motivator, dan pendukung bagi setiap anak dan keluarganya.
Namun, tidak semua orang tua membuka hati dan pikirannya sepenuhnya kepada guru. Terkadang, ada ketidakpercayaan yang muncul dari orang tua karena berbagai alasan. Mereka mungkin memiliki pengalaman buruk di masa lalu, ragu dengan metode pengajaran guru, atau memiliki ambisi dan harapan yang tidak selaras dengan visi dan misi sekolah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi seorang guru, harus mampu merangkul dan memahami berbagai sudut pandang orang tua, sambil tetap teguh pada prinsip pendidikan yang diyakini.
Tidak jarang, seorang guru harus bekerja ekstra keras untuk membangun kepercayaan dan kolaborasi yang baik dengan orang tua. Melalui komunikasi yang efektif, transparansi, dan empati, guru berusaha membuka jalan untuk kerjasama yang harmonis demi kebaikan anak-anak. Dibutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam menghadapi tantangan ini, tetapi dengan keberanian dan ketulusan, guru mampu melewati semua rintangan tersebut.
Seiring berjalannya waktu, hubungan antara guru dan orang tua pun semakin terjalin erat. Mereka saling mendukung, saling menghargai, dan bekerja sama demi masa depan cerah anak-anak. Dengan dukungan yang kokoh dari orang tua, guru merasa lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi perkembangan pendidikan anak-anak.
Sebagai seorang guru, menjalani profesi ini tidak hanya tentang memberikan pengetahuan kepada anak-anak, tetapi juga tentang membangun hubungan yang harmonis dengan orang tua. Bersama-sama, guru dan orang tua membentuk suatu tim yang solid dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Meskipun tantangan dan hambatan selalu menghadang, dengan semangat “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”, guru tetap tegar dan gigih melangkah, siap menghadapi segala liku-liku yang ada di dunia pendidikan.
Sebab, sejatinya menjadi seorang guru bukanlah sekadar sebuah profesi, melainkan sebuah panggilan hati yang membutuhkan dedikasi, kesabaran, cinta, dan komitmen yang tulus. Dan dengan adanya dukungan dan kerjasama yang kokoh antara guru, orang tua, dan seluruh pihak terkait, maka dunia pendidikan akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi generasi masa depan.
Sebuah Refleksi
Refleksi ini mengajak kita untuk melangkah bersama, memahami bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau guru, melainkan seluruh elemen masyarakat. Konsep “Merdeka Belajar” yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia beberapa waktu lalu, telah menjadi sebuah gerakan penting dalam memberikan kebebasan bagi para guru dan siswa untuk lebih kreatif dan inovatif dalam proses belajar mengajar. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan situasi dimana siswa dapat belajar sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya, serta mendorong guru untuk menjadi fasilitator yang mendukung perkembangan setiap individu siswa.
“Bergerak Bersama” mengartikan bahwa setiap individu memiliki peran penting dalam melanjutkan perjuangan “Merdeka Belajar”. Mulai dari orang tua yang mendukung proses belajar anak di rumah, masyarakat yang memberikan ruang dan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan ilmu mereka di kehidupan sehari-hari, hingga pemerintah yang terus mendorong dan mengeluarkan kebijakan pendukung terhadap inovasi dalam pendidikan.
Melalui kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak di dunia pendidikan, kami dapat menciptakan ruang belajar yang inklusif dan merangsang kreativitas. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, kami dapat memberikan akses pendidikan yang merata bagi semua siswa tanpa terkecuali. Kolaborasi antarguru, siswa, orang tua, dan komunitas menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”.
Selamat Hari Pendidikan Nasional. (*)