PWMU.CO – Instruksi Bupati Jember, upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dilaksanakan SD Muhammadiyah 01 Tanggul (SD Muhita) dengan berpakaian adat.
Upacara tersebut dilaksanakan secara bersama dengan santriwati SMP Muhammadiyah 4 Tanggul di Pondok Tahfidz “Bambu Kuning” Muhammadiyah Boarding School (MBS) Tanggul, Jember pada Kamis (2/5/2024).
Para petugas upacara, para guru, dan siswa-siswi SD Muhita terlihat memakai pakaian adat. Upacara yang berlangsung dengan hikmat ini dihadiri pembina upacara Dr H M Burhannuddin Harahap SP SPd MPd selaku Kepala SMP Muhammadiyah 4 Tanggul.
Pakaian adat yang dipakai oleh para guru dan siswa-siswi SD Muhita ini merupakan instruksi dari Bupati Jember, Ir H Hendy Siswanto ST.
“Ini merupakan instruksi dari bapak Bupati H Hendy Siswanto kepada seluruh jajaran pemerintah terutama pendidikan untuk upacara Hardiknas di sekolah masing-masing dengan menggunakan pakaian adat tradisional sesuai dengan norma kesopanan,” ungkap Kepala SD Muhita, Hj Nur Sabaha SThI MPdI.
Sabaha menuturkan bahwa tema Hardiknas kali ini adalah “Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar”.
Dia mengatakan, SD Muhita pada upacara peringatan Hardiknas kali ini berkolaborasi dengan para siswi SMP Muhammadiyah 4 Tanggul (SMP Muhata) di bawah Majelis Dikdasmen dan PNF Tanggul.
“Petugas upacara yang bertugas dari siswa SD Muhita dan SMP Muhata,” jelasnya.
Salah satu siswa SD Muhita yang ditunjuk sebagai pembawa teks pembina upacara adalah Zenas Saka Pramodya. Ia mengaku gugup saat menjalankan tugas tersebut.
“Gugup, takut ada yang salah waktu hadap kiri dan menyerahkan teks amanat pembina upacara,” cerita Zenas, siswa kelas V-Ibnu Sina ini.
Di sisi lain Zenas mengaku bangga dapat menjadi petugas upacara dengan hikmat hingga upacara usai.
Antusiasme yang cukup tinggi juga terlihat pada guru-guru dan siswa-siswi SD Muhita. Mereka menggunakan pakaian adat secara variatif dan kreatif. “Saya memakai pakaian adat Minang dan ini punya saya sendiri,” ungkap Zenas.
Tidak kalah kreatifnya dengan Zenas, teman sekelasnya banyak yang memakai pakaian adat Suku Dayak. “Saya pakai pakaian adat Dayak, pinjam dari temannya ibu. Untuk make-up nya tidak lama cuma pakai sunscreen,” tutur Dzaky Ibnu Amanullah Wardhana, siswa kelas V-Ibnu Sina.
Lain dengan Zenas dan Dzaky, Inaya Shabira siswi kelas IV-Khalid bin Walid memakai pakaian adat Bali dengan warna ungu dan mahkota emas di kepalanya. “Saya pinjam dari temannya bunda,” ucap Inaya.
Sabaha telah menginstruksikan kepada para wali kelas untuk memilih siswa-siswinya yang mengenakan kostum pakaian adat terbaik agar diberikan penghargaan.
Penghargaan tersebut sebagai wujud apresiasi dari SD Muhita kepada para siswa-siswinya. Penghargaan diumumkan pada hari Jumat (3/5/2024) esok harinya. (*)
Penulis Muhammad Arief Editor Nely Izzatul