PWMU.CO – Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) se Malang Raya diminta selalu menjaga etika berorganisasi. Jangan sampai ada lempar kursi atau menyembunyikan palu sidang selama berlangsungnya Musyawarah Cabang.
Hal itu disampaikan staf ahli Mendikbud, Nasrullah, yang membuka Musyawarah Cabang (Muscab) XXII IMM di Gedung Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang, Jumat (25/8/2017). ”Jangan terlalu lama pemilihan itu, sampai uncal-uncalan kursi, ngumpetin palu sidang, jalankan Muscab secara sportif,” tutur Nasrullah.
Dia juga meminta peserta Muscab jujur dan fair menerima hasil Muscab. ”Misalkan adik kelas Anda yang terpilih sebagai ketua umum, tetap hormatilah hasilnya. Di IMM kita tetap demokratis, jangan meremehkan orang lain karena urusan pribadi. Kalau dia yang terpilih seluruh kader harus menghormatinya. Bukannya gila hormat, tapi tetap harus dukung pergerakannya selama memimpin,” ujarnya.
Sampai hari ini Muscab masih berlangsung dengan sidang komisi-komisi membahas evaluasi dan program kerja. Acara terakhir dilanjutkan dengan pemilihan Pimpinan Cabang IMM. Mengusung tema Evaluasi dan Regenerasi Kepemimpinan Menuju Malang Raya Berdaulat, Muscab dihadiri oleh 21 komisariat dari tiga universitas.
Ketua Umum Pimpinan Cabang (PC) IMM Malang, Zulfahmi, menyatakan, IMM wilayah ini merupakan cabang terbesar di Indonesia karena itu harus ada gerakan nyata yang bermanfaat bagi rakyat. ”IMM cabang di Malang ini paling besar, kita harus membuktikan kalau setting gerakan kita mampu meretas keresahan masyarakat,” ujarnya bersemangat.
Periode ini bukanlah akhir, lanjut Zul, sapaan akrabnya. ”Biarlah kami menjadi kenangan tapi kalian adalah masa depan. Teruslah bergerak, teruslah berubah,” kata Zul berpesan kepada kader yuniornya.
Dalam forum yang sama, Ketua Umum Dewan Perwakilan Daerah (DPD) IMM Jawa Timur, Abdul Muswir, menjelaskan, model cabang IMM itu ada tiga macam. ”Cabang aktif, cabang kurang aktif atau istilahnya waladun walayahya, dan cabang mati suri,” kata dia.
Menurut dia, IMM Cabang Malang dan Surabaya di Jawa Timur ini pergerakan dan keilmuannya paling progresif. Gerakan apapun ke depan, lanjut dia, semua kader harus ingat, IMM adalah ortom Muhammadiyah. Kiblatnya Al Quran dan sunnah.(ayunda/aan)