PWMU.CO – Menulis itu hobi, mendapat juara itu bonus. Karena itu istiqamah menulis akan mendapat manfaatnya.
Itu dikatakan Mulyanto SPd, guru SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya yang meraih juara 1 lomba penulisan feature tema tokoh Muhammadiyah yang menginspirasi dihubungi Senin (20/5/2024).
Lomba tersebut diselenggarakan PWMU.CO, portal berita milik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim).
Lomba merayakan Milad Sewindu PWMU.CO itu dibuka sejak April 2024 dan ditutup awal Mei 2024.
Penganugerahan penghargaan pemenang digelar pada Resepsi Milad Bersama Media PWM Jatim di Aula Mas Mansyur PWM Jatim, Sabtu (18/5/2024).
Mulyanto juara 1, juara 2 Luqman Wahyudi, juara 3 Ahmad Akmal Rifki, juara Harapan 1 Bening Satria PD, juara Harapan 2 Siti Agustini, dan juara Harapan 3 Estu Rahayu.
Mulyanto mengangkat kisah perjalanan guru Ahmad Zaini SPd MPd yang kini menjadi Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel Surabaya.
PCM ini menaungi SD Muhammadiyah 4 Surabaya, SD Muhammadiyah 16 Surabaya, SMP Muhammadiyah 5 Surabaya, dan SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.
”Kisah hidupnya sangat menarik dan inspiratif untuk guru dan aktivis persyarikatan,” kata Mulyanto.
Perjalanan Zaini mengajar di sekolah Muhammadiyah dan aktivitasnya di persyarikatan ditulis Mulyanto dengan renyah, mengalir, dan mendetail. Lengkap dengan kisah asmara arek asli Lamongan ini di atas bus antar kota.
Mulai pertama kali menjadi guru di SD Muhammadiyah 20 Tembok Dukuh, Surabaya. Hanya setahun (1984-1985). Lalu pindah mengajar di SD Muhammadiyah 4 Surabaya (1985-2002). Kemudian mengembangkan Sekolah Kreatif SD Muhamamdiyah 16 Barata Jaya.
Sejak muda dia aktif di Ikatan Pelajaran Muhammadiyah Lamongan. Lalu hijrah ke Surabaya menjadi kader PCM Ngagel sejak 1984. Menjadi Sekretaris PCM Ngagel (2001-2003). Terus menjadi Ketua PCM Ngagel dua periode: 2020-2022 dan 2022-2027.
Keuntungan Menulis
Mulyanto bersyukur dan berterima kasih kepada Allah swt yang menutup kekurangannya sehingga seolah tampak baiknya. Akhirnya karyanya dinilai baik oleh dewan juri. “Matur nuwun ya Allah, barakalloh,” syukurnya.
Pria asli Sumenep Madura itu juga berterima kasih kepada para awak redaksi PWMU.CO yang dianggapnya sebagai guru kepenulisan.
Dia merasa mengirim tulisan ke PWMU.CO seperti menjalani pendidikan literasi. Semakin hari dirasakan semakin baik kualitas tulisannya. Karena tangan dingin para editor memoles tulisan menjadi semakin nyaman dibaca pemirsa hingga pungkas.
“Matur nuwun teruntuk guru-guruku M. Nurfatoni, SGP atau Sugeng Purwanto, dan para editor lainnya. Terima kasih PWMU.CO semoga jaya selalu,” ucap Mulyanto.
Suami Desy Ana Yundari itu berharap ke depan dirinya tetap istiqamah menulis. Karena menulis itu mengingat hikmah dan makna dalam kehidupan. Dengan menulis hidupnya menjadi berguna karena menulis itu sejatinya memberi.
“Juara ini hanya bonus. Bagi saya menulis itu untuk berguna, untuk memberi, karena memberi adalah komunikasi paling efektif dalam kehidupan. Orang pasti bahagia kalau memberi/diberi,” ujarnya.
”Sungguh banyak keuntungan bagi orang yang mau istiqamah menulis,” kata Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PCM Ngagel itu.
Penulis Anang Pujimanto Editor Sugeng Purwanto