PWMU.CO – Tiga kiat melanggengkan silaturrahmi menjadi bahasan Pengajian Ahad Pagi (PAP) disampaikan Koordinator Cabang Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Farid Wajdy MpdI, Ahad (19/5/2024).
Dalam kegiatan yang diadakan di Pusat Dakwah Muhammadiyah Masjid At-Taqwa Cluring Banyuwangi Jawa Timur di Jalan Banyuwangi Dusun Kepatihan Benculuk Kecamatan Cluring itu sejak pagi sudah didatangi oleh ratusan jamaah. Mereka terdiri dari warga Muhammadiyah se-Cabang Cluring dan simpatisan Muhammadiyah untuk mengikuti pengajian.
PAP dimulai pukul 6.00 WIB. Memulai kajiannya, Farid Wajdy mengajak jamaah untuk bersyukur kepada Allah SWT karena telah menganugerahkan nikmat untuk menghadiri majelis taklim ini.
“Para malaikat akan memintakan ampun kepada kita. Dan derajat kita akan dinaikkan karena bertambahnya ilmu,” ujarnya.
Selanjutnya, Farid Wajdy yang juga Pengawas Guru Pendidikan Agama Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi itu membacakan ayat al-Quran Surat Ali Imran 133-134. Di ayat tersebut dijelaskan karakter orang yang bertakwa.
“Antara lain, orang yang berinfak, baik kondisi ekonominya lapang maupun sempit. Orang yang mampu menahan amarahnya. Serta orang yang memaafkan kesalahan orang lain,” jelasnya.
Ketiga karakter tersebut, menurut Farid Wajdy merupakan karakter yang mendukung terwujudnya silaturahmi di antara sesama manusia.
Agar silaturahmi itu benar-benar dapat terwujud, maka, sambung dia, setiap muslim harus membersihkan hatinya. Farid pun membacakan satu hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim. Yang isinya menjadikan hati sebagai sumber kokohnya persaudaraan.
Kepada jamaah, dia memberikan kiat untuk melanggengkan silaturahmi. Di antaranya ada tiga sikap yang harus dilakukan seorang muslim. Pertama, berdoa saat bertemu dan berpisah. Kedua, menutup aib dan membicarakan kebaikannya. Sedangkan yang ketiga adalah menghindari suudzan (prasangka buruk) dan memupuk husnudzan (prasangka baik).
Pengajian yang berdurasi kurang lebih satu jam itu berjalan dengan lancar dan tertib. Pesan terakhir yang disampaikan Farid Wajdy kepada jamaah sebelum menutup ceramahnya.
“Jika kita memiliki permasalahan dalam hidup. Perbanyaklah sujud dan menangis. Karena Allah merindukan tangis hamba-Nya,” pesannya. (*)
Penulis Taufiqur Rohman. Editor Ichwan Arif.