PWMU.CO – Webinar CodingMu diselenggarakan SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) dan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jumat (17/5/2024).
Sebanyak 100 peserta hadir di tempat acara di Laboratorium Multimedia Spemutu Gresik dan 120 peserta mengikuti lewat akun YouTube smpmuh1 gresik.
Seminar membahas solusi pengembangan skill digital siswa Muhammadiyah di era 5.0
Hadir M Thoha Mahsun SAg MPdI MHES, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah PDM Gresik, Innik Hikmatin MPd, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik, Nur Aini SPd, Kepala SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (Almadany).
M. Khoirul Huda SPd MPd Sekertaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan Non Formal PP Muhammadiyah, Fiari Larasati, Marketing Research and Development CodingMu beserta tim dan guru mata pelajaran informatika dan teknologi sekolah Muhammadiyah Gresik.
Webinar CodingMu dimoderatori oleh Zamzam Fathoni SE. Diskusi mengupas praktik dan isu yang beredar di dunia pendidikan. Terutama digitalisasi dibahas tuntas di seminar ini.
Sesi pertama, pembicara M. Khoirul Huda SPd MPd mengapresiasi kolaborasi antara Spemutu dengan MPI PP Muhammadiyah ini. Baginya ini langkah berkemajuan dakwah yang dilakukan antar lembaga Muhammadiyah.
“Visi pengembangan Majelis Dikdasmen PNF PP terwujudnya transformasi pendidikan dasar menengah dan pendidikan non formal berbasis Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai karakter utama menghadapi kemajuan zaman,” katanya.
Dia menjelaskan, kecerdasan digital ada tiga komponen yang menyanggah. Pertama, digital competitiveness untuk menjalankan drive entrepreneurship growth and impact.
Kedua, digital creativity untuk turns idea in reality. Ketiga, digital citizenship sebagi safety and responbility use technology.
“Pada tahun 2025 dengan adanya pembelajaran tentang coding akan muncul sepuluh skill yang dimiliki oleh siswa seperti analytical thinking and innovation, active learning, complex problem solving, critical thinking and analysis, creativity originality initiative, leadership and social influence, technology use, technology design, resiliance stress tolerance and reasoning problem solving,” katanya.
Sesi kedua, pembicara Bustanul Arifin ST. Dia sharing praktik siswa Spemutu selama menggunakan coding.
Baginya, coding merupakan bahasa pemrograman yang dapat dibangun dan dikembangkan secara progresif dan secara sengaja melalui kegiatan interaktif yang berulang-ulang dengan teknologi digital.
“Alhamdulillah karya tulis ilmiah anak-anak tentang coding ini sudah diakui prestasinya, yang pertama pada even Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik serta Festival Faqih Usman ke-7 yang di selenggarakan oleh Majelis Dikdasmen PNF PDM Gresik,” kata Ayik, sapaan akrabnya.
Sesi terakhir presentasi Fiari Larasati, Marketing Research and Development CodingMU. Dia mengangkat inovasi teknologi yang dipengaruhi oleh perubahan zaman dan perilaku manusia.
Contoh, zaman dulu belajar menggunakan buku, sekarang e-book bisa dibaca lewat handphone.
“Zaman dulu pesan tiket kereta harus datang ke stasiun. Sekarang bisa melalui aplikasi KAI lewat handphone. Hemat waktu dan tenaga,” katanya.
Coding, kata dia, melalui berbagai aplikasi memberikan siswa ruang dan waktu dalam mengembangkan imajinasi untuk berinovasi terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat. Guru dituntut mendampingi mereka dalam proses pembelajaran.
Pada sesi tanya jawab Nur Aini, Kepala SD Almadany, menanyakan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh sekolah untuk kegiatan coding.
Fiari Larasati menjawab, pelaksanaan coding di sekolah setiap guru akan ditraining oleh tim CodingMu setelah acara ini.
Guru SD Muhammadiyah GKB menyampaikan terhambatnya modul dan sumberdaya manusia yang terbatas sehingga menginginkan codingMu bisa menjadi fasilitator dalam kegiatan.
Fiari Larasati menginformasikan, sebelum kegiatan Webinar CodingMu berlangsung, tim codingMu sudah berkoordinasi dengan PDM Gresik melalui Majelis Dikdasmen PNF yang akan menindaklanjuti dengan memfasilitasi pelatihan.
Penulis Bening Satria Prawita Diharja Editor Sugeng Purwanto