PWMU.CO – Soal musik dan budaya, disampaikan Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Jawa Timur Dr Piet Hizbullah Khaidir SAg MA dalam acara Sarasehan Budaya LSBO PDM Lamongan yang dilaksanakan, Ahad (19/5/3024).
Dalam acara yang dilaksanakan di gedung serbaguna Masjid Asy-Syifa’ RS Muhammadiyah Lamongan dan diikuti PCM se Kabupaten Lamongan, Majelis atau Lembaga PDM Lamongan, guru olahraga Muhammadiyah se-Kabupaten Lamongan, dan Ortom tingkat Daerah, anggota LSBO PDM Lamongan, serta, Ketua LSBO PWM Jatim, Wigatiningsih MPd, Wakil Ketua PDM Lamongan Fathurrahim Syuhadi MM ini, dia menjelaskan tidak ada di Manhaj Tarjih Muhammadiyah yang menyatakan keharaman musik dan kebudayaan.
“Sejauh saya belajar tentang Manhaj Tarjih itu tidak pernah ada keputusan resmi Munas Tarjih yang menyatakan bahwa seni itu diharamkan,” ujarnya.
Dia menuturkan, tetapi ada kontestasi pemahaman antara teman-teman Muhammadiyah yang cenderung ke Salafi dan teman-teman Muhammadiyah Dahlaniyah. “Jadi ada teman-teman di Muhammadiyah yang mengarah di Salafi,” jelasnya.
Dia mengatakan, KH Ahmad Dahlan itu yang dipurifikasi adalah aqidahnya, kalau sosial, kesenian, muamalah, dan hal lain yang sifatnya ibadah ghoiruh mahdhoh itu tidak ada keputusan yang diharamkan.
“Karena mengacu kepada usul fiqihnya, bahwa segala sesuatu itu asalnya adalah mubah, kecuali ada sesuatu yang mengharamkan,” ujarnya.
Soal kesenian, dalam al-Quran atau hadist tidak ada yang menyatakan bahwa musik, karawitan, teater, olahraga apapun, dan hal-hal yang menyangkut kreatifitas kebudayaan manusia itu diharamkan.
“Kalaupun itu ada, misalnya bahwa musik katanya bisa merusak, terus ada keputusan fiqih, catur itu membuat orang lalai, itu kalau dilaksanakan di waktu sholat. Sama seperti kita bermakmum kepada orang yang sedang merokok itu tidak boleh,” tuturnya di hadapan peserta Sarasehan Budaya LSBO PDM Lamongan.
“Ada juga fatwa di Amerika dan Eropa, bahwa air itu tidak membatalkan puasa. Karena di Eropa dan Amerika itu yang membatalkan puasa adalah water,” katanya disambut tertawa para peserta.
Jadi, tekannya, di sana air tidak membatalkan puasa, karena di sana air artinya udara. “Jadi tidak ada di Manhaj Tarjih yang menyatakan keharaman musik dan kebudayaan,” imbuhnya.
Dia menambahkan, ini merupakan kontestasi sekarang bagaimana budaya dan kesenian di Muhammdiyah itu tidak didominasi oleh orang-orang yang mengharamkan.
Dia berharap kepada ketua PCM se Kabupaten Lamongan, untuk menggerakkan satu model pemahaman bahwa kita di Muhammadiyah tidak pernah mengharamkan kesenian dan kebudayaan.
“Justru KH Ahmad Dahlan dulu pernah menggunakan sandal slop, surban jawa, sarung, itu adalah kebudayaan pakaian yang jauh bedah dengan orang Arab,” ujarnya.
Terakhir, Piet menyanyikan lagu karya penyanyi populer di Indonesia, Ahmad Dhana. “Ahmad Dhani pernah menulis satu syair. Ini menarik kalau di arahkan ke Allah menjadi bagus,” katanya.
Kemudian Dia menyanyi, sambil di sambut tepuk tangan peserta dibarengi dengan tertawa, karena baru pertama kali melihat Sekretaris PDM Lamongan menyanyi.
Berikut sedikit lirik yang dinyanyikan.
Aku ini
Adalah dirimu,
Cinta ini adalah cintamu
Aku ini adalah dirimu.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan. Editor Ichwan Arif.