PWMU.CO – Aisyiyah siap kolaborasi layani disabilitas. Demikian kata Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik Innik Nikmatin SPd MPdI dalam Pelatihan Program Khusus Anak Autis dan Belajar Membaca al-Quran Isyarat bagi Kader Gala, Gantari, dan SPPI, Senin (27/5/2024).
Kata Innik, acara yang berlangsung di lantai 3 Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik ini dihadiri 30 Lembaga Pendidikan Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi (SPPI) Muhammadiyah. Selain itu, hadir pula 36 peserta dari kader Gerakan Aisyiyah Layani Disabilitas (GALA) yang merupakan utusan dari 18 Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) sekabupaten Gresik.
“Tak kalah semangat, hadir pula 23 utusan Gerakan Aisyiyah Lembaga Cinta Anak Tanpa Diskriminasi (Gantari), serta dari Universitas Muhammadiyah Gresik,” tambah Innik.
Innik kemudian menginformasikan, Aisyiyah berkolaborasi dengan Muhammadiyah dan instansi-instansi terkait siap melayani anak istimewa apapun permasalahannya. “Mereka semua harus terpenuhi haknya dalam mengenyam pendidikan di usianya,” jelasnya.
Innik lanjut menjelaskan, Unit Layanan Disabilitas Aisyiyah Daerah Kabupaten Gresik telah melaunching Gedung Layanan Terpadu Aisyiyah Kabupaten Gresik pada 31 Maret 2024. “Di sana melayani terapi, konsultasi, dan penanganan tindak lanjut,” jelasnya.
Ia juga mendorong hadirin untuk mau memberi perhatian maksimal kepada anak-anak istimewa ini dengan menunjukkan dasar dari gerakan ini. Yaitu al-Quran an-Nisa ayat 9 dan al-Hujurat ayat 13.
“Supaya kita tidak meninggalkan generasi yang lemah dan bahwa setiap anak adalah sama, yang membedakan kita di hadapan Tuhan adalah takwa. Jangan mengira Anak Berkebutuhan Khusus ini tidak bisa diberdayakan menjadi generasi Khairu Ummah. Tapi kita harus mampu merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai orang tua, sebagai guru, sebagai kader, sebagai warga masyarakat,” ajaknya.
Dalam sambutannya sekaligus membuka pelatihan itu, Innik memanggil anak-anak istimewa untuk maju. Ia tunjukkan kelebihan dan kemampuan mereka di hadapan para peserta yang dominan perempuan.
Ia bahkan berjalan mendekati Brian Ananta Bryllian yang dalam pembukaan membaca al-Quran isyarat metode Amakasa. Juga Muhammad Ilham Pradana yang membaca al-Quran braille. “Selain pandai membaca al-Quran Braille, Ananda Dana ini juga pandai bernyanyi bermacam-macam lagu,” imbuh Innik.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Innik optimis, “Para dosen, guru, Gala, dan semua relawan Aisyiyah Muhammadiyah tidak ada kesulitan dalam menangani dan melayani anak-anak disabilitas apapun masalah yang menimpa mereka.” (*)
Penulis Endah Suryani Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni