PWMU.CO – Proses pembelajaran tidak melulu harus dilakukan di lingkungan sekolah. Bisa juga, pembelajaran dilakukan di luar sekolah. Seperti yang dipraktekkan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (SMAMDA).
SMA Rujukan Nasional ini mengadakan kegiatan ‘Dakwah Terpadu’ di Desa Sawocangkring, Wonoayu, Sidoarjo. Selama dua hari ini, dari hari Kamis (31/8) hingga Jumat(1/9), 100 siswa didik, guru dan karyawan diharuskan bisa membaur bersama warga desa. ”Upaya ini kami lakukan untuk mengetahui keadaan sosial masyarakat secara langsung,” jelas Wigatiningsih MPd kepada pwmu.co, Sabtu (2/9).
(Baca: Dakwah On The Street Pelajar SMAMDA Gembirakan Anak Jalanan Sidoarjo)
Kegiatan Dakwah Terpadu SMAMDA pada hari pertama diisi dengan pengajian umum dan sarasehan bersama warga. Keesokan harinya, siswa diajak menyiapkan pelaksanaan shalat Idul Adha. Tak kalah penting, membantu proses penyembelihan hewan qurban dan pembagian daging qurban.
”Dakwah Terpadu ini sebagai bentuk pembelajaran yang efektif bagi siswa didik. Terutama untuk meningkatkan kepekaan sosial siswa. Sebab, siswa didik nantinya juga berinteraksi langsung dengan masyarakat, dan itulah kehidupan yang sesungguhnya,” imbuhnya.
Wigatiningsih menegaskan Dakwah Terpadu SMAMDA rutin diadakan setiap tahunnya. Lokasinya, tidak hanya fokus pada satu daerah saja, melainkan setiap tahunnya berganti lokasi. ”Kami berharap kegiatan ini menimbulkan bekas yang positif baik dari siswa maupun warga yang didatangi,” paparnya.
(Baca: Qurban 2 Sapi dengan Berat 1 Ton)
Tak lupa, Guru Bahasa Indonesia ini mepromosikan SMAMDA kepada masyarakat. SMAMDA, kata dia, adalah sekolah yang bisa dijangkau oleh semua pihak. Karena ada sistem subsidi silang.
”Ada banyak jenis beasiswa di SMAMDA. Baik beasiswa bidikmisi maupun beasiswa untuk anak yatim piatu. Ini adalah bentuk ikhtiar SMAMDA dalam rangka memajukan masyarakat melalui pendidikan,” terangnya.
Di akhri acara sarasehan, Wigatiningsih menyerahkan wakaf al-Quran dan mukena kepada warga desa. Penyerahan disaksikan langsung oleh pejabat dan tokoh masyarakat desa setempat. Mulai dari Kepala Desa Sawocangkring, Kapolsek Wonoayu, Ketua RT dan sesepuh Desa Wonoayu.(hanafi/aan)