PWMU.CO – Tragedi salah obat di graduation ceremony SMA Muhammadiyah 10 GKB (Smamio) Gresik, Jawa Timur membuat semua lulusan angkatan VI dan para undangan tertawa memenuhi gedung acara, Ahad (9/6/2024).
Acara Graduation Ceremony yang diadakan di ballroom Hotel Aston Gresik Kota Baru (GKB) ini selain meriah oleh iringan musik dari paduan suara dan IC Musik, ada satu penampilan yang juga sangat ditunggu yaitu IC Teater.
Terlihat saat Zulfan mulai menaiki panggung dengan gaya menggemaskan yang dipadukan dengan katakter Pak RT yang membuat penonton geregetan disambut dengan sorakan juga tawa.
Perwakilan pemain IC teater yang tampil, diketahui adalah murid-murid kelas XI. Terdiri dari 5 anak, mereka adalah Zulfan sebagai Pak RT, Zakwan sebagai Amir, Sultan sebagai Beta, Nadin sebagai Bu RT, dan Kamila sebagai A Ling.
Teater Salah Obat
Teater ini menampilkan karakter yang berbeda. Selain dari segi sifat juga suku seperti yang diungkap oleh Ustadzah Yanita, pembina IC Teater.
“Teater itu dibuat karena terinspirasi dengan keberagaman etnis di Indonesia. Mulai dari suku Jawa, Ambon, Madura, Tionghoa dll. Kemudian dikemas dalam sebuah naskah yang menunjukkan realita kehidupan masyarakat. Dari toleransinya, saling menolong, higemoni, bahkan ada realita kadang sok tahu terhadap sesuatu,” ujarnya.
Menjalani sulitnya peran dalam teater Salah Obat ini juga dialami oleh Nadin yang berperan sebagai bu RT, dimana dia sendiri dalam kehidupan nyata masih anak SMA, sedangkan harus mendalami kehidupan bu RT yang gaya hidupnya hedon layaknya sosialita.
“Setelah dapat peran bu RT aku jadi ngerti klo sebagai bu RT yg notabenenya ibu-ibu sosialita itu ternyata agak ribet, untuk nunjukin look bu RT agak riweh mulai dari kostum properti make up semunya harus cetar sempet ganti kostum 3x bahkan. Tapi semua itu terbayarkan dengan respon positif audiens jadi,” ungkap Nadin.
Penampilan teater ini berjalan dengan lancar dan sesuai yang diharapkan, yaitu menarik serta menghibur semua yang hadir dalam acara Graduation Ceremony dari awal hingga akhir dengan suara tawa yang tidak hentinya bersahutan lagi bersamaan.
Penulis Suhailah Naili S, Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun