PWMU.CO – Rohingya kembali bergejolak. Umat muslim yang turut prihatin mulai berbondong-bondong memberikan uluran tangannya terhadap etnis minoritas muslim Rohingya di Rakhine, utara Myanmar tersebut. Tak terkecuali dari sebuah sekolah kampung bernama SD Muhammadiyah 1 Wringinanom.
Sebagai bentuk nyata dari kepeduliannya, SD Muhammadiyah 1 Wringinanom menggagas kegiatan solidaritas ‘Charity Projects #SaveMuslimRohingya’. Di antara isi proyek amal tersebut antara lain: menyisihkan uang saku selama sepekan, ceramah dan motivasi kepedulian terhadap muslim Rohingya, laba bazaar/business day didonasikan untuk Rohingya, dan pemutaran film derita Rohingya.
Miftakhul Muzdalifah selaku kaur kurikulum SD Muhammadiyah 1 Wringinanom menegaskan bahwa aksi genosida yang dilakukan sekelompok umat Buddha bersama tentara benar-benar sudah di luar batas dan melanggar HAM. Apalagi masih banyak pihak yang menutup mata terhadap masalah ini.
“Menjaga hablu minannaas dan meningkatkan rasa kepedulian terhadap derita sesama muslim harus ditanamkan sejak dini dari sikap sosial siswa/i sebagai generasi penerus bangsa. Inilah yang melatarbelakangi terbentuknya Charity Projects #SaveMuslimRohingya,” ujarnya.
Selama sepekan dari Hari Selasa (5/9) sampai Hari Sabtu (9/9), siswa/i langsung menyisihkan uang sakunya untuk dimasukkan ke dalam kaleng donasi. Kemudian ba’da shalat dhuhur berjama’ah siswa/i mendapatkan ceramah dan motivasi dari kepala sekolah, Kholiq Idris. Belum lagi di setiap kelas juga diputarkan film dan slide-slide foto derita Rohingya agar siswa/i turut merasakan kepedihan yang dialami. Sehingga tak jarang dari mereka yang meneteskan air mata.
Hasil dari penyisihan uang saku selama sepekan adalah Rp 5.285.500, sudah termasuk laba dari bazaar/business day yang diadakan pada hari Jum’at (8/09) oleh kelas 6 Bilal Bin Rabbah dengan koordinator, Siti Umaroh. Dana untuk donasi Rohingya yang sudah terkumpul disalurkan melalui Lazizmu. (qie.92/ilmi)