PWMU.CO – Dalam rangka milad Nasyiatul Aisyiyah, PDNA Gresik mengundang seluruh PCNA Gresik untuk hadir di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Sabtu (13/07/2024).
Pada kegiatan ini terdapat bazar dan juga jalan sehat. Ketua bidang Lingkungan Hidup Penanggulangan Bencana (LHPB) PDNA Gresik, Esti mengatakan kegiatan kali ini berkonsep ramah lingkungan.
Hal itu bentuk perwujudan komitmen PDNA Gresik yang telah mendapatkan penghargaan PDNA terbaik dalam merdeka sampah award yang diselenggarakan PWNA Jatim.
“Semoga kita bisa menerapkan merdeka sampah dimanapun kita berada dan kapanpun itu.
Jangan sampai karena tidak keistoqomahan kita itu membuat lalai dan membuang sampah sembarangan,” harap Esti.
“Pagi ini seluruh peserta membawa botol minum, kotak makan, dan plastik untuk mengambil sampah ketika jalan sehat.
Tak lupa, juga membawa totebag untuk belanja di APUNA Gresik, serta para penjual menjual barang dengan minim sampah plastik,” ucap Esti.
PDNA juga menyediakan kantong sampah guna ulang yang merupakan hibah dari PWNA Jatim dari acara besuk pantai pekan sebelumnya.
37 kantong sampah ini bisa digunakan para peserta untuk mengambil sampah di sepanjang jalan sambil jalan sehat.
“Dengan mencegah, memilah, dan mengolah sampah yang sudah ada semoga kita bisa merdeka sampah,” tambah Esti.
Majelis lingkungan hidup pimpinan daerah Gresik, Umayyah menjelaskan setiap pergerakan memerlukan kolaborasi yang baik dan kompak.
Ia sepakat bahwa jika ada kegiatan, sebelum dan sesudah tempat itu harus selalu bersih. Ketika datang bersih dan pulang pun harus bersih.
“Muhammadiyah terkenal dengan gerakannya, yaitu mengajak.
Jadi, sebelum mengajak orang lain maka harus intropeksi diri karena sebelum mengajak harus memberikan contoh yang baik kepada orang lain,” ucap Ummayah.
Ummayah berharap setelah kegiatan ini seluruh orang yang sudah hadir menjadi pelopor minim sampah atau merdeka sampah karena hari ini sudah menerapkan dan memilah sampah sesuai dengan kantong sampah guna ulang yang sudah disediakan.
Kantong merah untuk sampah yang berbahaya, kantong kuning untuk sampah yang tidak bisa terurai, dan katong sampah merah untuk sampah yang bisa terurai, tambahnya.
Ia mengatakan “Setiap kita beraktifitas pasti mendapatkan sampah, jadi alangkah baiknya jika membawa totebag ketika keluar guna untuk meminimalisir sampah.
Tantangan buat Apuna membuat bazar zero waste yang berarti gaya hidup bebas sampah.
Menghilangkan sampah secara pelan-pelan contoh besok satu orang, besoknya lagi dua orang dan seterusnya agar menekan angka sampah dari konsumsi kita,” ucapnya.
Penulis Alsalimatus Sa’diyah Editor Zahra Putri Pratiwig