PWMU.CO – Lembaga Seni Budaya (LSB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Kemah Kreativitas Nasional Seniman dan Budayawan Muhammadiyah dari Jumat hingga Ahad (19-21/7/2024) di Apel Sun, Kota Batu. Kegiatan ini diikuti oleh LSB dari seluruh wilayah Indonesia dan LSBO daerah se-Jawa Tumur, dan Ortom tingkat Pusat.
Dalam acara Sarasehan Seni Budaya, Dr. Joko Susilo MSi, bertindak sebagai moderator. Dalam pengantarnya, Joko Susilo menekankan pentingnya kemampuan untuk menarik perhatian audiens melalui pendekatan budaya yang efektif.
Ia mengingatkan bahwa setiap daerah memiliki karakteristik budaya yang unik, seperti budaya Ambon, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Dengan memahami dan menerapkan filosofi lokal, dakwah dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat.
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang ini juga menekankan bahwa budaya adalah modal dasar dalam upaya dakwah. Menurutnya, kerja keras dan pendekatan budaya yang sesuai dapat membantu mencapai kesuksesan dalam menyampaikan pesan dakwah.
Joko Susilo menambahkan, bahwa masyarakat memiliki empat struktur utama: ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Di masyarakat modern, struktur ekonomi biasanya lebih dominan, sedangkan di masyarakat tradisional, struktur budaya yang lebih kuat. Namun, di negara-negara maju, budaya tetap memiliki peran penting dan mengalami kapitalisasi atau komodifikasi, seperti yang terlihat pada budaya pop Korea dan Jepang.
“Dengan memahami situasi dan kondisi masyarakat, Muhammadiyah diharapkan dapat menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang untuk mengembangkan dakwah kreatif berbasis seni dan budaya,” tutur Dosen Ilmu Komunikasi UMM ini.
Kegiatan ini diharapkan dapat membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengintegrasikan seni dan budaya dalam dakwah, serta memperkuat peran seni dan budaya dalam persyarikatan Muhammadiyah.
Penulis/Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan