PWMU CO – Lembaga Seni Budaya (LSB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Sarasehan Seniman dan Budayawan Muhammadiyah pada Sabtu (20/7/2024) di Hall Kaliwatu, Batu. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Kemah Kreativitas Nasional Seniman dan Budayawan Muhammadiyah.
Acara ini menghadirkan Jumaldi Alfi, seorang seniman dan pelukis terkenal, yang karyanya pernah terjual seharga 1 miliar.
Ia menyampaikan materi dengan tema “Membaca Peta, Peran, dan Strategi Seni Budaya Genre Kontemporer dalam Konteks Lokal, Nasional, dan Global.”
Dalam sarasehan tersebut, Jumaldi Alfi berbagi pandangannya tentang pentingnya seni dalam kehidupan dan masyarakat.
Menurutnya, menjadi seniman tidak hanya tentang memuaskan diri sendiri, tetapi juga berbagi pengetahuan dan ide dengan orang lain. Ia menyampaikan bahwa seni memiliki peran penting dalam memperkaya budaya dan agama.
“Seni bukan hanya tentang ekspresi diri, tetapi juga tentang berbagi pengetahuan dan membangun komunitas. Saya tumbuh dalam keluarga Muhammadiyah di kampung tradisional, dan saya melihat bagaimana seni dapat menjadi alat yang kuat untuk menyebarkan nilai-nilai Islam dan pendidikan,” ujar pria kelahiran 19 Juli 1973 ini.
Pria kelahiran Sumatera Barat ini menekankan bahwa seni dapat menjadi jembatan untuk menghubungkan generasi muda dengan nilai-nilai agama dan budaya.
Ia juga menyoroti pentingnya infrastruktur pendukung untuk seni dan budaya, serta perlunya kerjasama antara seniman, pemerintah, dan komunitas.
“Seni tidak bisa bergerak sendiri. Kita perlu kemitraan dan jaringan untuk membuat seni menjadi lebih inklusif dan berdampak. Kita juga harus belajar dari negara lain yang sukses dalam mempromosikan budayanya, seperti Korea Selatan dan Jepang,” kata pria lulusan Institut Seni Indonesia, Yogyakarta ini.
Seniman Muhamadiyah ini juga membahas tentang pentingnya ekonomi kreatif dalam seni. Menurutnya, seni dapat menjadi sumber penghasilan yang signifikan jika dikelola dengan baik. Ia menyarankan agar Muhammadiyah lebih aktif dalam mengembangkan potensi ekonomi dari seni dan budaya.
“Seni memiliki potensi ekonomi yang besar. Kita harus mendorong anak muda untuk mencintai seni dan belajar bagaimana mengelolanya. Dengan dukungan yang tepat, seni dapat menjadi industri yang menguntungkan,” tambahnya.
Sebagai penutup, Jumaldi Alfi mengajak semua peserta untuk terus mengembangkan seni dan budaya melalui Muhammadiyah. Ia berharap bahwa melalui kerja sama dan inovasi, seni dapat menjadi alat yang kuat untuk pendidikan dan dakwah. (*)
Penulis/Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan