PWMU.CO – Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) menjadi pemateri Workshop dan Rakor Kepala Sekolah dan Muhammadiyah se-Kabupaten Lamongan di SM Tower Malioboro Jogjakarta pada hari Sabtu (3/8/2024).
Menurut Didik Suhardi, PhD selaku Ketua Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan bahwa sekolah dan madrasah Muhammadiyah yang sehat itu sekolah yang memiliki murid lebih dari 400 siswa.
Maka Ia menyampaikan apresiasi kepada Kepala Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah di kabupaten yang menjadi sekolah sehat. Di Lamongan ada Sekolah dan Madrasah sebanyak 12 Sekolah dan Madrasah di lima Kecamatan.
Dua belas Sekolah dan Madrasah sehat di Kabupaten Lamongan yakni di Kecamatan Babat ada dua lembaga, Kecamatan Brondong ada dua lembaga, Kecamatan Lamongan ada dua lembaga, Kecamatan Laren ada dua lembaga dan di Kecamatan Paciran ada lima lembaga.
Maka Didik Suhardi memberikan tip dan trik untuk menjadi Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah yang sehat yakni harus memberikan sesuatu yang berbeda dengan Sekolah dan Madrasah lain. Sesuatu yang berbeda yang menjadi daya tarik wali siswa menyekolahkan anaknya ke lembaga Muhammadiyah bisa dari akademik maupun non akademik.
Selain memberikan pencerahan tentang sekolah sehat, Didik Suhardi juga berharap Sekolah dan madrasah di kabupaten Lamongan juga menjadi Sekolah dan madrasah yang unggul.
“Setidaknya lembaga pendidikan Muhammadiyah sangat berpotensi menjadi Sekolah dan Madrasah yang unggul itu ada tiga hal,” ujarnya.
Pertama, potensi siswa Muhammadiyah sebesar 1,1 juta siswa dan akan terus naik. Kedua, bahwa Muhammadiyah sudah sangat berpengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan lebih dari 1 abad.
Ketiga, warga Muhammadiyah memiliki fanatisme, militansi dan loyalis dalam membangun lembaga pendidikan dimana mereka berada, baik lembaga pendidikan formal maupun nonformal.
Indikator Sekolah
Selain memberikan pencerahan sekolah sehat, sekolah unggul kepada peserta Workshop dan Rakor, Didik Suhardi juga memberikan indikator sekolah tersebut dinilai sebagai Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah. Setidaknya ada lima indikator Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah.
Pertama, memiliki pendekatan karakter keislaman dan kemuhammadiyahan. Kedua, memiliki menejemen dan organisasi yang baik. Ketiga proses pembelajaran dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab disamping mencerdaskan generasi bangsa juga mengkader kader persyarikatan.
“Keempat, memiliki etos tinggi satuan pendidikan terhadap peserta didik, dan keenam adanya semangat juang dan kinerja yang baik dari para siswa Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah,” lanjutnya.
Semoga dengan pencerahan dari Ketua Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah, mampu menstimulus para Kepala Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah seKabupaten Lamongan untuk beriktikad kuat memajukan Sekolah dan Madrasahnya masing-masing. (*)
Penulis Ma’in Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan