PWMU.CO – Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) dan Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah (PCNA) Buduran menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) perdana di Auditorium SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo, Ahad (4/8/2024).
Raker ini diikuti oleh 35 peserta dari kedua Ortom tersebut, yang baru saja dikukuhkan. Ini adalah rapat kerja pertama yang dilaksanakan oleh PCPM dan PCNA Buduran.
Di periode sebelumnya, belum ada program yang tersusun dengan fokus pada pengembangan kader serta belajar dari Pimpinan Cabang lainnya.
Sidang pleno program kerja dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama untuk PCNA Buduran dan sesi kedua untuk PCPM Buduran.
Ketua PCNA Buduran, Rifatul Hidayah mengatakan, “Untuk Raker ini, kami langsung melakukan sidang pleno karena sidang komisi yang dilakukan oleh tiap-tiap bidang sudah terlaksana pekan lalu dalam agenda pra-raker, baik untuk PCNA maupun PCPM. Dengan demikian, proses bisa dilakukan lebih cepat dan diskusi lebih dinamis.”
Rifatul berharap, dengan anggota atau kader yang bergabung di organisasi ini, kemampuan mereka dapat diakomodir, ditingkatkan, dan diberdayakan sesuai dengan skill yang dimiliki.
“Beberapa kader di PCNA Buduran dan PCPM Buduran memiliki skill yang patut dikembangkan, seperti beberapa yang sudah menjadi atlet voli, sepak bola, dan bulu tangkis, serta beberapa pegiat UMKM yang sudah memiliki produk sendiri, kemampuan dalam desain grafis, dan banyak lagi kompetensi yang bisa kita gali dan kembangkan,” tutup Rifatul.
PCPM Buduran, yang terlihat memiliki lebih banyak kader dibanding periode sebelumnya, mencoba merumuskan program kerja baru yang belum dimiliki oleh PCPM lain, seperti rihlah dan tadabur alam dengan konsep camping.
Selain itu, pelatihan Mubaligh muda, serta pembentukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Cabang Buduran yang sudah dinantikan sejak lama.
“Kami fokus pada hubungan emosional dan ikatan antar anggota serta peningkatan kemampuan dakwah di setiap anggota,” kata Hilmi, Ketua PCPM Buduran.
Oleh karena itu, lanjutnya, di PCPM Buduran ada program kerja rihlah dan tadabur alam dengan konsep camping di alam terbuka.
“Kami juga memiliki program pelatihan Mubaligh muda yang sangat dibutuhkan untuk gerakan dakwah Pemuda Muhammadiyah,” tandas Hilmi.
Setelah sidang pleno berakhir pukul 14.38 WIB, Badan Pengurus Harian (BPH) dari PCPM dan PCNA Buduran yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara mengadakan pertemuan untuk memastikan adanya program kerja besar yang dapat dieksekusi bersama, baik program kerja di kalangan internal Muhammadiyah maupun program kerja umum.
“Saya mengapresiasi kepengurusan tahun ini, karena selain jumlahnya yang berkembang dari tahun sebelumnya, program-program yang dihasilkan juga sangat bagus dan akan memiliki manfaat bagi anggota, serta berdampak positif bagi masyarakat luas,” ucap Mustofa, Ketua Bidang Seni Budaya, Olahraga, dan Pariwisata saat memberikan apresiasi di akhir acara. (*)
Penulis Bayu Firdaus Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan