PWMU.CO — Pada era globalisasi ini, penyebaran nilai-nilai Islam yang moderat dan mencerahkan semakin penting, terutama di tengah dinamika sosial yang kian kompleks.
Dalam konteks ini, mahasiswi Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional (KKN KI) dari Universitas Muhammadiyah Surabaya mengambil peran signifikan dalam memperkenalkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Tarjih Muhammadiyah.
Salah satu contoh nyata dari inisiatif ini adalah kegiatan pembelajaran shalat yang dilaksanakan di SB Permai, Kulim, Malaysia.
Tarjih Muhammadiyah
Tarjih Muhammadiyah merupakan metode ijtihad yang digunakan oleh Muhammadiyah dalam merespons berbagai persoalan keagamaan dengan berlandaskan pada al-Quran dan as-Sunnah yang sahih.
Pendekatan ini menekankan pentingnya pemahaman agama yang kontekstual, rasional, dan berbasis pada sumber-sumber Islam yang otentik.
Nilai-nilai Tarjih Muhammadiyah menjadi landasan dalam pengajaran agama yang inklusif dan moderat.
Implementasi Nilai Tarjih dalam Pembelajaran Shalat
Sebagai bagian dari program KKN KI, para mahasiswi diberi tugas untuk memberikan pendidikan agama Islam kepada siswa-siswi, khususnya dalam hal pelaksanaan ibadah shalat.
Kegiatan ini menjadi peluang bagi mahasiswi untuk mengimplementasikan nilai-nilai Tarjih Muhammadiyah secara langsung di lapangan.
Para mahasiswi memberikan pelatihan yang tidak hanya terbatas pada aspek teknis shalat, tetapi juga pada pemahaman mendalam mengenai makna dan tujuan dari ibadah shalat itu sendiri.
Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak hanya menjalankan shalat sebagai kewajiban ritual, tetapi juga memahami esensi spiritual yang terkandung di dalamnya.
Dalam proses pengajaran, mahasiswi menggunakan pendekatan yang partisipatif dan interaktif. Metode yang digunakan antara lain ceramah, diskusi kelompok, simulasi, dan praktik langsung.
Selain itu, mahasiswi juga memanfaatkan teknologi digital, seperti video pembelajaran dan aplikasi panduan shalat, untuk memudahkan proses pembelajaran.
Nilai-nilai Tarjih Muhammadiyah diintegrasikan ke dalam setiap sesi pembelajaran.
Misalnya, dalam mengajarkan gerakan shalat, mahasiswi tidak hanya mengajarkan tata cara yang benar, tetapi juga menjelaskan landasan hukum dan dalil yang digunakan, sesuai dengan pendekatan Tarjih.
Ini dilakukan untuk menanamkan kesadaran pada anak mengenai pentingnya beribadah sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah yang sahih.
Harapan dan Kontribusi untuk Masa Depan
Kegiatan ini harapannya dapat menjadi jembatan dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat dan mencerahkan di Malaysia, khususnya di kalangan anak-anak.
Melalui program KKN KI ini, mahasiswi tidak hanya mengimplementasikan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah, tetapi juga berkontribusi dalam dakwah yang membawa pencerahan dan kesejukan.
Kegiatan KKN KI di SB Permai, Kulim, Malaysia ini merupakan contoh nyata bagaimana nilai-nilai Tarjih Muhammadiyah dapat diimplementasikan dalam konteks pembelajaran agama.
Mahasiswi yang terlibat tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai agen perubahan yang membawa pesan-pesan keagamaan yang relevan dengan tantangan zaman.
Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Penulis Aprilia Putri Vikria Nilam Editor Zahra Putri Pratiwig