PWMU.CO – Pimpinan Ranting Nasyi’atul Aisyah (PRNA) Bulubrangsi mengadakan kajian Maulid Nabi Muhammad Saw, bertujuan untuk meneladani akhlak dan nilai-nilai mulia yang diajarkan oleh Rasulullah.
Kegiatan ini berlangsung di aula MI Muhammadiyah 3 Bulubrangsi pada Senin (16/9/2024), dihadiri oleh pengurus dan anggota PRNA.
Kajian ini turut menghadirkan Alfain Jalaluddin Ramadlan dari Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan, yang membahas berbagai aspek akhlak Nabi Muhammad, mulai dari sikap ramah hingga keteladanan dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an. Kemudian dilanjutkan Sambutan dari ketua PRNA yang menekankan pentingnya meneladani Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta sangat antusias mengikuti diskusi, berbagi pengalaman menerapkan nilai-nilai akhlak baik di keluarga dan masyarakat.
Alfain mengutip ayat Al-Qur’an, Qs al-Ahzab ayat 21, yang menggarisbawahi bahwa Rasulullah adalah suri teladan yang baik bagi umat manusia. Ia juga menyampaikan hadis yang menegaskan bahwa taat kepada Nabi adalah jalan menuju surga.
Dalam kajian ini, Penulis Buku Mencari Kemuliaan Bulan Ramadhan ini menjelaskan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw mengingatkan kita untuk menghidupkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian dia mengutip hadis,
إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Al-Baihaqi) ” Ini menunjukkan komitmen Rasulullah terhadap nilai-nilai luhur.
Lima Akhlak
Penulis produktif ini juga memberikan contoh nyata akhlak Nabi dalam berbagai situasi:
Pertama, terhadap non muslim: Ketika seorang pengemis Yahudi mengejek adzan, Nabi tidak marah. Ia berdoa agar pengemis tersebut diberikan petunjuk.
Kedua, terhadap binatang: Saat melihat kucing tidur di jubahnya, Nabi dengan lembut memotong bagian jubah agar kucing tidak terganggu.
Ketiga, terhadap umatnya: Dalam sakaratul maut, yang diucapkan Nabi hanya “Ummati…ummati…” sebagai bentuk kasih sayang kepada umatnya.
Keempat, terhadap istrinya: Nabi memanggil istri tercintanya dengan sebutan Yaa Khumaira, menunjukkan rasa kasih yang mendalam.
Kelima, terhadap Anak dan Cucunya: Ia sering bermain dengan cucunya, menciptakan kenangan indah dan menanamkan kasih sayang, dan selalu mendoakan anak dan cucunya.
Alfain menegaskan bahwa akhlak mulia Rasulullah membuatnya terpilih sebagai nomor satu tokoh paling berpengaruh di dunia oleh peneliti Michael Hart. Hal ini mencerminkan bahwa teladan Nabi terus hidup dalam diri umatnya.
Melalui kajian ini, PRNA Bulubrangsi berharap dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen anggotanya untuk menjadi teladan yang baik, sejalan dengan ajaran Islam.
Kegiatan diakhiri dengan pembagian doorprize dan foto bersama, menjadi momentum untuk membangun karakter yang lebih baik di kalangan generasi Nasyi’atul Aisyah Bulubrangsi.
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan