PWMU.CO – Hari Rabu 25 September 2024, kami menerima kabar duka mendalam melalui grup WhatsApp Aktivis Bubutan Barat.
M Windiarto Kardono (Pengurus PAN Jawa Timur) menginformasikan, “Innaa lillahi wa Innaa Ilaihi rooji’un… Telah wafat saudara kita, Muhammad Ikhwan Harum, SE alumni Muhlas (SD Muhammadiyah 11) dan takmir Masjid Al Muttaqien Gadukan, akibat serangan jantung. Semoga beliau husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran.” Rumah duka berada di Jl. Tuban Raya.
Kehilangan ini sangat mengejutkan, mengingat peran Mas Ikhwan sebagai penggerak utama dalam pembelian lahan untuk Masjid Al Muttaqien-Kalianak. Beliau diamanahi sebagai Bendahara dan dikenal sebagai sosok yang gigih.
“Jasa besar Mas Ikhwan terletak pada pembelian tanah di depan Masjid Al-Muttaqien. Masjid ini terletak strategis di samping SPBU Mbah Ratu Morokrembangan-Surabaya, namun kurang didukung tempat parkir yang memadai. Halaman masjid hanya selebar dua meter dan panjang tujuh meter, lebih mirip lorong ketimbang halaman,” ujar M Arif’an.
“Dengan jumlah jamaah yang terus meningkat, kendaraan sering meluber hingga ke jalan raya. Berkat kerja keras jamaah dan Mas Ikhwan, tanah tersebut berhasil dibeli seharga Rp 1 miliar tanpa utang. Beliau adalah pejuang masjid yang selalu memikirkan keindahan dan kenyamanan Masjid Al Muttaqien,” jelas Wakil Ketua PDM Surabaya dan mantan Ketua PCM Krembangan ini.
Pembayaran lunas pembelian tanah ini terjadi pada Februari 2023. Mas Ikhwan adalah salah satu pengusaha muda sukses, dengan usaha bengkel motor yang berkembang.
“Beliau adalah sosok yang sederhana dan mudah bergaul. Dalam membela perjuangan Islam dan syiar kebaikan masjid, beliau tidak mengenal pamrih. Setiap hari, beliau memikirkan cara untuk memakmurkan masjid. Kehilangan sosok seperti beliau sangat dirasakan.”
“Kami mendoakan semoga amal ibadahnya diterima Allah Swt, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Pejuang masjid seperti beliau harus menjadi contoh bagi kita semua untuk terus berjuang tanpa lelah. Selamat tinggal, sahabatku. Perjuanganmu insya Allah akan diteruskan oleh kader-kader masjid yang kini telah tumbuh,” tutup M Arif’an.
Sebelum menghadap Sang Khalik, beliau menyelesaikan sholat subuh dan membahas pengajian Sakinah di Masjid Al Muttaqien. Namun, di jalan pulang ke rumah, beliau tiba-tiba terjatuh.
M Yusuf menambahkan, “Semangatnya, kedermawanan, dan kedekatannya dengan jamaah sangat menginspirasi. Saya sangat kehilangan sahabat terbaik dalam mengembangkan masjid ini.”
“Beliau adalah sosok yang dermawan, selalu memberikan zakat untuk warga dan jamaah sekitar. Mas Ikhwan adalah penggerak dan penguat masjid yang tak tergantikan,” ungkap Yusuf, Ketua Panitia Pembangunan Masjid Al Muttaqien dan Sekretaris PCM Krembangan.
Selamat jalan, pejuang masjid. Semoga setiap langkah dan usaha yang telah kau berikan menjadi amal jariyah yang takkan pernah terputus.
Penulis Arif’an Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan