Rektor Umsida Dr H Hidayatulla MSi memberikan materi “Pendidikan Muhammadiyah berkemajuan” dalam Darul Arqom PCM Tulangan, Minggu (15/9/2024) (Zulkifli/PWMU.COM).
PWMU.CO – Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo atau Umsida, Dr H Hidayatullah MSi, memberikan pesan penting dalam Darul Arqom PCM Tulangan Sidoarjo. Ia mengajak seluruh Kepala Sekolah AUM PCM Tulangan agar tidak cepat mengeluh untuk memajukan sekolah yang dipimpinnya.
Dikatakan, orang yang mengeluh itu sebenarnya belum berusaha maksimal, tapi baru bergaya. Boleh bergaya, tapi pastikan gaya yang dilakukan melahirkan pergeseran, perubahan dan perpindahan.
“Gaya itu penting, teruslah bergaya, selama gaya itu dapat memberikan kemajuan kepada diri sendiri dan Lembaga“ ujar Hidayatullah dalam Darul Arqom AUM PCM Tulangan di hotel New Star Trawas Mojokerto, Minggu (15/9/2024).
Dorong Guru dan Karyawan Gerak Lebih Cepat
Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Pustaka, Infomatika dan Digitalisasi PWM Jatim itu menghimbau kepada seluruh Pimpinan Sekolah agar mendorong para guru dan karyawannya untuk bergerak lebih cepat melaksanakan program yang sudah disepakati.
“Jika mereka lambat, tarik teman-teman di sekolah itu, bila perlu tekan. Supaya mengalami perubahan, pergeseran, perpindahan. Tidak boleh menikmati zona nyaman dengan ungkapan wis yang penting gajinya podo, lapo macam-macam“ tegas Rektor tiga periode itu.
Lebih lanjut, cara mendorong dan menekan para guru dan karyawan di sekolah itu maksudnya bukan menekan dengan tangan, tapi dengan target-target yang telah tersusun bersama atau Program Kerja.
Kasih program tersebut dan tagih ke mereka perkembangannya, Insya allah semua bisa dilakukan. “Rumusnya percepatan percapaian kesuksesan sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an Ar-Ra’d ayat 11)“ terangnya.
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”
Menurut Hidayatullah, makna ayat ini bisa diterjemahkan dalam rumus ilmu Fisika W = F x s dan S = v x t.
Bagaimana cara supaya cepat meraih percepatan? Pertama, kecepatan seorang pimpinan dalam menyelesaikan masalah atau pekerjaan di sekolah harus 2 kali lipat dari yang sebelumnya.
“Di Umsida ini yang diterapkan, akreditasi unggul target 2026. Namun 2024 berhasil dicapai, ada percepatan 2 tahun “ terang Mantan Kepala Smamda dua periode itu.
4 Kunci Lembaga Pendidikan Kuat
Lebih jauh, impian yang besar (kemajuan sekolah/lembaga) tidak bisa dijalankan oleh satu orang, tetapi seorang pimpinan harus melibatkan semua orang yg ada di sekolah tersebut melalui team work yang kuat.
Dalam Q.S As Shof ayat 4, Allah SWT. sudah menegaskan:
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهٖ صَفًّا كَاَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَّرْصُوْصٌ ٤
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam satu barisan, seakan-akan mereka suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Dari ayat ini, menerjemahkan dalam sebuah Lembaga Pendidikan itu harus menerapkan sejumlah hal. Pertama, Pimpinan dengan yang dipimpin harus kompak, retak saja tidak boleh apalagi sampai pecah.
“Seperti orang yang sholat berjamaah. Imam takbir makmum takbir, begitu selanjutnya hingga salam,“ungkapnya.
Kedua, kompak saja tidak cukup, kekompakkan harus melahirkan kekuatan kekokohan.
Ketiga, supaya kuat, harus ada kontribusi. Masing-masing orang disekolah tersebut harus memberi kontribusi terbaiknya buat sekolah. “Baik PCM, Dikdasmen, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru, tendik, dan orang tua, semua harus memberi kontribusi yang terbaik. Tidak boleh ada semangat gandol.
“Dengan kita memberikan kontribusi terbaik maka sekolah tersebut akan kuat. Kontribusi guru terbaik adalah menjadi pendidik yang inspairing (memberi insprirasi kepada siswa). Kalau tidak ada guru disekolah itu, siswanya mencari. Bukan sebaliknya, guru datang siswanya tidur, “jelas mantan Guru dan kepala sekolah terbaik di Smamda itu.
Dilanjutkan, jika menjadi tenaga kependidikan (Tendik), jadilah Tendik yang baik, layani kebutuhan masyarakat, siswa, orang tua dengan adminsitrasi yang baik.
Keempat, konsistensi atau istiqomah, tidak cukup konsistensi satu kali dua kali saja, tapi terus menerus. Konsisten memberikan kontribusi yang terbaik.
“Terakhir yang kelima, komitmen/janji dan tanggung jawab kita kepada Lembaga yang kita pimpin maupun tempat kita bekerja, harus betul-betul ditunaikan, “tutupnya, (*)
Penulis Zulkifli, Editor Danar Trivasya Fikri