PWMU.CO – SD Muhammadiyah 6 Gadung (SD Musix) gelar kegiatan explore world (jelajah dunia) pada program ICP Ex-World bagi kelas kelas International Class Program (ICP).
Bagi kelas I dan II dilaksanakan pada hari Senin (23/9/2024), sedangkan kels III, IV, dan V pada hari Selasa (24/09/2024) di Kampoeng Sinaoe Sidoarjo.
“Kegiatan ICP Ex-World bertujuan untuk memupuk rasa percaya diri dan meningkatkan vocabulary (kosa kata) bahasa Inggris siswa siswi ICP,” ujar Anisa Herawati SPdI, Kaur Kurikulum yang mengantar keberangkatan anak-anak.
Di samping itu –lanjutnya- memberikan pengalaman bermakna bagi siswa siswi untuk berinteraksi secara langsung dengan orang asing/native speaker.
Pukul 07.30 WIB, para siswa ICP SD Musix meninggalkan sekolah, tidak banyak waktu untuk menuju lokasi, lalu pada pukul 08.30 WIB sudah sampai di lokas. Para siswa diberikan kesempatan istirahat untuk memulihkan semangat selama 30 menit.
Beberapa saat kemudian, Miss Hiromy hadir dengan seragam khas Kampung Sinaoe berwarna merah maroon. Kedatangannya disambut antusias oleh siswa siswi. Dengan anggun, Miss Hiromy melambai dan tersenyum manis menyapa siswa siswa SD Musix yang sudah menunggunya.
“Hi, nice to see you kids (Halo, senang bertemu kalian),” sapanya sambil berjalan mendekat.
“Hi, Miss!,” teriak anak-anak membalas.
Selanjutnya, native speaker yang asli Jepang ini mengajak anak-anak untuk bermain. Para siswa dibagi secara heterogen menjadi 3 kelompok. Mis Hiromy tidak sendri, dia ditemani oleh Mr. Ferry dan Mr. Affan.
Tempat kegiatan juga dipisah antara kelompok satu dengan lainnya sehingga anak-anak lebih leluasa dan kelas menjadi lebih kondusif.
Kelompok C belajar bersama Ms. Hiromy, di ruang belajar. Mereka mulai melakukan chit-chat bersama.
Pada saat yang sama, dua tim yang lain diajak outbond di halaman masjid yang tidak jauh dari lokasi bersama Mr. Ferry dan Mr. Affan. Tidak ketinggalah guru SD Musix Hidayatun Ni’mah dan Rizki Handayani ikut juga mendampingi permainan mereka.
Dua kelompok A dan B, diajak pemanasan dengan permainan melompat bersama ke kanan dan kiri sesuai aba-aba mr. Affan. Pemandu permainan selalu menggunakan bahasa Inggris penuh, agar siswa semakin terbiasa dengan bahasa Inggris.
Selanjutnya, dalam permainan ini siswa siswi dibagi menjadi 4 tim. Dua tim perempuan dan dua tim laki-laki, masing-masing melingkar berpegangan tangan. Masing-masing kelompok menggiring beberapa bola dalam lingkaran kelompoknya mulai garis star hingga garis finish.
“Kalian harus menggiring bola secara kelompok samai ke garis finish. Usahakan bola jangan sampai keluar atau lepas dari kelompok. Kelompok pemenang adalah melompok yang menggiring bola paling cepat dan bola tetap daam lingkaran hingga garis finish!.” seru Mr Affan sambil memberikan tutorial dengan berbahasa Ingris.
Kemudian tim dengan kompak dan cepat saling mengumpan bola sesama anggota kelompok sampai ke garis finish. Permainan berjalan begitu menyenangkan, semua siswa bergembira dan tertawa bersama. Selesai permainan, siswa siswi kembali ke kampung sinaoe dan istirahat makan.
Menggali Budaya dan Disiplin di Jepang
“What we can see in Japan? (Di Jepang ada apa saja yang menarik?),” tanya Billy Putra Aden.
“A lot of things, we have beautiful mountain, Tokyo tower, sakura flower that very beautiful flower in pink and white also beach (Banyak sekali hal menarik di sana, gunung yang bagus, tower Tokyo, bunga sakura yang indah berwarna dan pantai),” jawab native speaker yang sudah lama tinggal di Indonesia ini.
“Ms. Why the river in Japan very clean? There are fishes swimming (kenapa sungai di Jepang sangat bersih? Bahkan ada ikan ikan berenang)?,”sambung Kenantama Aryo bersemangat.
“Japanese people have a management to manage the city to be better and beautiful (Kami orang Jepang memiliki menejemen/ regulasi untuk mengatur itu, sehingga kota menjadi lebih baik dan juga indah),” jelasnya
Seolah tidak mau ketinggalan, Arvino Putra Pratama tidak bertanya, tetapi minta diajari Bahasa Jepang.
Dengan senang hati Ms. Hiromy mengajarkan berbahasa Jepang. Meski sulit anak-anak yang terbiasa berbahasa inggir ini sulit melafalkan bahasa Jepang, sekalipun suit Arvino tetap menirukan dan mengikuti ucapan Ms Hiromy sehingga berakhir mengudang gelak tawa bagi semua peserta.
Mereka semangat untuk bertanya tentang budaya dan disiplin negeri Sakura itu dengan penuh antusias
“Chit-chat ini berkonsep general, setiap siswa siswi dibebaskan bertanya apapun kepada narasumber Culture Jepang,” tutur Hidayatunni’mah SAg MPd yang ikut mendampingi mereka.
Mereka –sambungnya- sangat antusias dan lancar berbahasa Inggris untuk bertanya tentang budaya dan disiplin di negara Jepang.
Setelah merasa puas, seluruh kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan makan siang. Setelah itu, siswa siswi kembali menuju armada untuk kembali ke sekolah.
Penulis Riski Handayani Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun