Muhammad Al Hafidz (Foto: PWMU.CO)
Muhammad Al Hafidz – Mahasiswa UM Surakarta Jurusan Ilmu Al Quran dan Tafsir
PWMU.CO – Setiap orang pasti pernah merasakan kekhawatiran tentang masa depan, entah itu terkait pekerjaan, keluarga, rezeki, atau hal-hal yang belum terjadi. Namun, dalam Islam sendiri, Allah mengajarkan kepada kita untuk tidak terlalu larut dalam mencemaskan masa depan.
Salah satu ayat yang menenangkan terkait kekhawatiran tentang masa depan adalah firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 286:
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)
Allah SWT itu mengetahui keterbatasan kita sebagai manusia. Kecemasan tentang masa depan sering kali muncul karena kita merasa tidak mampu menghadapi tantangan – tantangan yang akan datang. Namun, Allah sendiri menjamin bahwa apa pun yang kita hadapi, Allah tidak akan membebani kita di luar batas kemampuan kita.
Selain itu, dalam Surah Hud ayat 6, Allah berfirman:
وَمَا مِن دَآبَّةٍۢ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّۭ فِى كِتَـٰبٍۢ مُّبِينٍۢ
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiamnya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (QS. Hud: 6)
Kita itu harus percaya bahwa Allah telah mengatur rezeki dan kehidupan setiap makhluk-Nya, termasuk kita sebagai manusia. Kekhawatiran tentang rezeki ataupun masa depan tidak seharusnya membuat kita gelisah, sebab segala sesuatu telah ditetapkan oleh Allah dengan sebaik-baiknya.
Hadis Nabi Muhammad SAW juga menguatkan hal ini. Beliau bersabda:
لَو أَنَّكُمْ تَوكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرزُقُ الطَّيرَ ، تَغدُو خِماصاً ، وتَروحُ بِطَاناً
” kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, niscaya Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung yang keluar pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi)
Sebetulnya Pesan dari hadis ini sangatlah mendalam. Jika kita benar-benar bertawakkal kepada Allah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang masa depan. Seperti burung yang keluar mencari rezekinya setiap hari dengan keyakinan, dan sudah sepantasnya kita percaya bahwa Allah akan mencukupi kebutuhan kita.
Oleh karena itu, kecemasan terhadap masa depan bisa diredakan dengan keimanan dan keyakinan bahwa Allah telah mengatur segalanya dengan sempurna. Allah tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya, dan tugas kita hanyalah berusaha sebaik mungkin serta menyerahkan hasilnya kepada Allah Swt.
Editor Teguh Imami