PWMU.CO – SMP Muhammadiyah (SMPM) 7 Surabaya kedatangan tamu dari SATPOL PP, DISPENDIK, KOMINFO, DINSOS, DP3A, PEMPROV untuk pemilihan Duta Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) dan sosiaisasi bahaya kenakalan remaja.
Iwan Yudianto, perwakilan Satpol PP Kota Surabaya menjelaskan, “Duta Trantibum Kota Surabaya adalah agen perubahan, menyentuh, mengubah, sesuatu yang tidak baik menjadi kebaikan dengan hati dan empati. Ajak semua teman-teman selalu berbuat kebaikan, menciptakan sesuatu yang baik.”
Duta Trantibum diharapkan agar menjadi pelopor di sekolah masing-masing sekolah.
“Kalau ada masalah anak-anak di sekolah, maka Duta Trantibum ini yang menjadi pioneer (pelopor) di depan, seperti sebagai teman curhat, juga memberi tahu temannya terkait pelanggaran-pelanggaran di sekolah,” katanya.
Menurut Pak Iwan, Tidak semua sekolah yang dipilih menjadi tuan rumah Satpol PP Goes To School sekaligus menjadi perwakilan delegasi Duta Trantibum. Sekolahnya Para Pemimpin dipilih karena dinilai mumpuni atau mampu menjadi kepanjangan tangan agen dalam hal penerapan dan ketentraman dan ketertiban umum.
Para tamu disambut dengan anak-anak berprestasi memakai pakaian sesuai prestasi nya sekaligus menggambarkan ekstrakurikuler yang ada di sekolahnya Para Pemimpin.
Saat para pejabat memasuki sekolah, Muhammad Aditya Pratama, Bayu Seto Adiliano Raharjo, kelas 8 Al Hikmah, dan Annisa Eka Putri kelas 8 Al Fathonah memanah balon, yang ketika tepat sasaran langsung kan banner selamat datang dan diledakkannya Confetti Popper.
Selanjutnya, penampilan semaphore kreasi dari dewan HW SMP Muhammadiyah 7, lalu seni-seni dari Tapak Suci, seperti Seni Tunggal, Ganda, dan Beregu Tapak suci, terakhir adalah penampilan gambus SMP Muhammadiyah 7.
Selanjutnya, acara inti dibuka dengan 2 MC, tak lupa dengan salah satu visinya, yakni semua anak bisa berbahasa Inggris dan Bahasa Arab. Sehingga para MC pun menggunakan 2 bahasa tersebut.
Sean Brilliant Ravelino Nizar kelas 9 As Sholeh menggunakan Bahasa Inggris, dan Annisa Fara Al Malika Nur Syifa 9 As Shobur menggunakan Bahasa Arab. Lalu sambutan-sambutan, dan terakhir acara inti yakni materi mengenai bahaya kenakalan remaja oleh M. Seven J. C. Manurung S.Sos.
menurut Kak Seven, kebanyakan remaja terjebak dalam kenakalan remaja hanya terlihat keren, padahal sebagai manusia derajat nya sama, sehingga lebih baik terlihat keren di hadapan Sang Pencipta daripada terhadap sesama manusia.
Ia juga mewanti-wanti agar tidak menjadikan latar belakang broken home menjadi alasan untuk terjerumus pada kenakalan, “karena Lebih baik kehilangan masa remaja daripada kehilangan masa depanmu,” tutupnya.
Terakhir, penobatan Duta Trantibum adalah Bayu Seto Adiliano Raharjo, kelas 8 Al Hikmah.
Penulis Rachell Fattama Az Zahrah Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun