PWMU.CO – “Mengambil Ibrah Pembangunan Tembok Zurkarnain” menjadi tema dalam pengajian Ahad pagi masjid Al Ihsan PCM Kalibaru, Ahad (20/10/2024).
Tema ini sengaja disampaikan karena pada Ahad (20/10/2024) ada peristiwa penting di negeri ini, “yaitu pelantikan Presdiden dan wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Prof Dr Nanang Saiful Rizal, Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember.
Mengawali tausiahnya, Prof Nanang menyebutakan 7 keajaiban dunia saat ini, yaitu Tembok Besar Cina, Taj Mahal India, Petra Yordania, Colloseum Italia, apatung Kristus Brazil, Chichen Itza Meksiko, dan Machu Pichu Peru. Dari ketujuh keajabaiban dunia ini tak satupun yang bersangku paut dengan Islam.
“Sepertinya ada upaya untuk mengkerdilkan keberadaan budaya Islam, padahal banyak tempat-tempat luar biasa yang semestinya merupakan keajaiban dunia, semisal Masjidil Haram.” tegasnya.
Dalam surat Al Kahfi diceritakan bahwa Zurkarnain adalah seorang raja yang dipilih langsung oleh Allah. Sebagai seorang raja, Zulkarnain sering melakukan perjalanan mengelilingi wilayah kekuasannya.
Dalam salah satu perjalanannya, dia menemukan umatnya yang tinggal di sebuah lembah yang dikelilingi gunung. Penduduk yang tinggal di wilayah ini terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok baik dan kelompok jahat.
Penduduk minta agar Zurkarnain membuatkan tembok pembatas untuk memisahkan kedua kelompok yang tidak bisa rukun itu. Jika Zulkarnain membuatkan mereka tembok, mereka akan membayar Zulkarnain berapa pun biayanya.
Zurkarnain menjawab bahwa raja itu tidak perlu dibayar, tugas raja adalah menyejahterakan rakyatnya. Namun, jika ada rakyat yang mau membantu, silakan membantu sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Jadi, pemimpin yang baik itu adalah pemimpin yang adil, yang menyejahterakan rakyatnya, bukan pemimpin yang sekedar untuk memperkaya diri dan keluarganya saja.
Setelah pembangunan itu selesai, penduduk berterima kasih kepada Zulkarnain atas pembangunan tembok raksasa itu. Zulkarnain menjawab, “Berterima kasihlah kepada Allah, karena ini semua bisa terselesaikan berkat rahmad dari Allah semata. Jika kita mendapatkan amanah jadi pemimpin, jangan pernah berkata bahwa apa yang kita kerjakan itu karya kita. Semua yang kita kerjakan itu bisa berhasil hanya karena rahmad dari Allah swt. Bahkan Undang Undang dasar kita juga menyebutkan bahwa kemerdekaan yang kita peroleh itu bukan semata-mata perjuangan para pahlawan, tetapi juga karena rahmad dari Allah swt.” tegasnya.
Dalam surat At Taubat ayat 71 Allah berfirman “Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian menjadi penolong sebagian yang lain, berbuat ma’ruf dan mencegah mungkar, menegakkan sholat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasulnya. Rahmad Allah itu akan turun jika penduduk negeri ini memberi manfaat bagi orang lain, amar ma’ruf nahi mungkar, menegakkan sholat, taat kepada Allah dan RasulNya.”
Mari kita doakan pemimpin kita yang hari ini akan dilantik dengan doa-doa yang baik, meskipun beliau mungkin bukan pilihan kita.
Tidak hanya kepada pemimpin, kepada semua orang harus kita doakan dengan doa-doa yang baik, karena Allah berfirman jika kamu mendoakan kebaikan kepada orang lain, maka malaikat akan mengamini agar kita mendapatkan kebaikan seperti doa kita kepada orang lain.
Bahkan kepada orang yang sering berbuat zalim, tetap harus kita doakan. Ingat bahwa semua doa kita akan dikabulkan oleh Allah. Jika di dunia ini belum terkabul, insyaAllah di akhirat kita akan mendapatkannya.
Penulis Sarwito Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun