PWMU.CO – Gerakan Dakwah Berkemajuan: Materi, Obyek, dan Dakwah Komunitas, itulah tema pertemuan Corps Mubalighot Aisyiyah (CMA) ke-3 Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur.
Kegiatan ini bertempatkan di TK Aisyiyah 1 Kota Probolinggo pada Ahad (20/10/2024). 227 mubalighot turut hadir dari berbagai daerah se-Jatim, mulai dari ujung timur Banyuwangi sampai ujung barat Pacitan.
Pembawa acara, Kepala Sekolah TK Aisyiyah 1, Arizana Maharani MPd mengawali pra-acara dengan penampilan TK Aisyiyah 1 yang melantunkan surat an-Naba’ dan tahfidz dari TK Aisyiyah 2 membacakan surat An-Nazi’at.
Kemudian, berlanjut dengan lantunan suara merdu Putri Pieka Aldea Dzakirah dan Alya Davina Prameswari melalui Hadrah MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo membawakan alunan berjudul Harta dan Ilmu yang disambung dengan Al-Hijrotu.
Hadrah ini meraih Juara 1 pada Pekan Cipta Seni Jawa Timur 2024.
Zero Waste Event
Selanjutnya, Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB), Maryuni MPd menyampaikan sosialisasi program LLHPB Zero Waste Event, yaitu kebersihan sampah setiap selesai kegiatan.
Sampah harus dipilah sesuai jenisnya dan ditempatkan di tempat yang sudah disediakan.
“Sebagai warga Aisyiyah, wajib memberi contoh kepada masyarakat untuk memilah sampah dan menjaga kebersihan,” pesannya kepada peserta.
Pada akhir sosialisasinya, ia menyampaikan slogan, “Sampahmu tanggung jawabmu, sampahku investasiku.”
Pembukaan pertemuan CMA ke-3 se-Jatim diawali dengan potongan surat Al-Fath ayat 1-5 oleh Kepala Sekolah TK Aisyiyah 8, Vivin Ummu Salma SPd.
Ketua panitia, Zakiyah Darojah SPd SPsi menyampaikan laporan bahwa tema pertemuan kali ini sangat relevan dengan tantangan dakwah saat ini.
“Saya berharap pertemuan ini bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi juga bisa menjalin hubungan yang lebih erat untuk saling mendukung dalam menjalankan misi mulia ini,” ujarnya.
Perempuan Berkemajuan
Selanjutnya, Ketua PDA Kota Probolinggo, Dra Endang Dewi Fatimah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merujuk pada Risalah Perempuan Berkemajuan (RPB), yaitu lima karakter perempuan berkemajuan: iman dan takwa, taat beribadah, akhlak mulia, amaliyah sholihah, dan menjalankan komitmen berkemajuan.
Sementara itu, Ketua PDM Kota Probolinggo, Drs. Dawam Ikhsan, mengatakan bahwa Aisyiyah Kota Probolinggo merupakan organisasi otonom (Ortom) teladan. Ia mengajak para mubalighot untuk mempelajari Islam secara utuh.
“Pelajari kisah Rasulullah, mulai dari diangkat menjadi Rasul hingga wafatnya,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan perjanjian najran antara Rasulullah dengan Nasrani, yang isinya adalah bahwa umat Islam tidak memaksa Nasrani untuk masuk Islam.
Jika orang Nasrani membangun tempat ibadah dan membutuhkan bantuan dari kaum Muslimin, maka mereka harus dibantu, dan bantuan tersebut bukan merupakan utang yang dibebankan. Melainkan, dukungan demi kemaslahatan agama mereka.
Ini adalah pemenuhan janji Rasulullah untuk saling membantu dan menolong sebagai Rahmatan lilalamin. “Peganglah dua perkara, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah,” pesannya di akhir sambutannya.
Koordinator Bidang MTK PWA Jatim, Dra Faridah Muwafiq, dalam pengarahannya menyampaikan program Pimpinan Pusat, yaitu pengembangan masjid dan penguatan mubalighot.
Penguatan dan pengkaderan masjid, madrasah diniyah, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi belum diimbangi dengan pembinaan kerohanian yang isinya sesuai dengan putusan Majelis Tarjih.
Sementara itu, Ketua MTK PWA Jatim Dr Istikomah MAg menyampaikan bahwa semua PDA se-Jatim harus mengikuti program Mutiara Pagi. Para mubalighot harus memiliki empat pilar.
Pertama, mempunyai konsep dakwah oriented dalam segala gerak-gerik dan tingkah laku, sehingga profesi kita bisa menjadi dakwah. Kedua, dakwah mindset, konsep mubalighot.
Ketiga, kesadaran beragama bukan hanya Uswah, tetapi juga Kudwah, yaitu sebagai penggerak dan pengajak. Keempat, komitmen berorganisasi para mubalighot. Kelima, memperluas kompetensi keilmuan dakwah.
Penulis Uswatun Chasanah Editor Zahra Putri Pratiwig