PWMU.CO – Terobosan SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik, atau yang dikenal dengan sebutan SMAMIO ini, mendapat ajungan jempol dari Dr Ir Woro Hastuti Satyantini MSi—Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga Surabaya.
Sebagai orangtua dari Danayara–siswa Kelas XI–Hastuti merasa terkesan bisa mendapat kesempatan dalam program Orang Tua Mengajar, yang berlangsung di Hall Gedung Utama SMAMIO, Kamis, (12/10/17).
BACA: Latih Kemandirian Siswa, SMAMIO Buat Terobosan Spiritual Journey
”Ini pertama kali saya mengajar siswa. Dan sangat berbeda ketika di kampus atau saat seminar. Apalagi moderatornya anak saya sendiri,” ungkapnya.
Menurut Hastuti, seorang guru harus memahami kemampuan siswanya dalam menyerap materi pelajaran dengan memberi pengetahuan yang tidak terlalu berat namun mudah dipahami.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Ustadz Siswanto SPdi dalam pembukaan acara menjelaskan bahwa banyak orang tua yang sibuk bekerja dan tak sedikit yang dibuat stres oleh tuntutan pekerjaan atau karier.
“Bagaimanapun kondisinya, adalah tugas orang tua untuk tetap membangun kedekatan dengan anak-anaknya. Menciptakan hubungan emosi positif yang bermanfaat dan berdampak besar bagi anak,” kata Siswanto. Karena itulah, tambahnya, program Orang Tua Mengajar di SMAMIO menjadi salah satu ikhtiar untuk menjembatani persoalan itu.
BACA JUGA: Baru Berumur 6 Bulan, SMAMIO Gresik Telah Bekerjasama dengan ITS
Guru BK SMAMIO Ika Famila Sari menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah yang kali ketiga diadakan oleh sekolah yang beralamat di Jalan Mutiara Raya No 95 Perumahan Pondok Permata Suci (PPS) Manyar, Gresik ini.
“Kegiatan ini rutin kami lakukan setiap semester dan diikuti oleh seluruh siswa “ ujarnya. Sebelumnya, tambah Ika, Sekolah telah mengundang wali murid yang berprofesi sebagai dokter, pengusaha, dan kali ini adalah seorang dosen.
Ditemui PWMU.CO di sela acara, salah seorang siswa bernama Normalia Aprisca mengatakan bahwa acara tersebut sangat bagus sehingga bisa dijadikan salah satu wawasan soal perkuliahan. “Sangat menyenangkan. Kami diberi wawasan tentang perikanan dan kelautan. Dulunya kami sama sekali tidak tahu tentang fakultas tersebut,” ujarnya. “Dan nantinya bisa menjadi bahan pertimbangan untuk memilih fakultas dan pekerjaan ke depanya.” (Anam)