Oleh: Rokhmat Widodo (Kader Muhammadiyah Kudus)
PWMU.CO – Muhammadiyah, organisasi sosial terbesar di Indonesia, memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam politik perdamaian dan kemanusiaan internasional.
Didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912, Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada pengembangan pendidikan dan pemahaman agama Islam, tetapi juga berupaya memberikan kontribusi lebih luas terhadap perdamaian dan kesejahteraan umat manusia.
Salah satu kontribusi signifikan Muhammadiyah dalam politik perdamaian adalah melalui dialog antaragama.
Mengingat ketegangan yang sering kali muncul akibat perbedaan keyakinan, Muhammadiyah telah berperan aktif dalam membangun komunikasi yang konstruktif antar berbagai agama.
Dengan menyelenggarakan forum diskusi, seminar, dan kegiatan sosial, Muhammadiyah mendorong pemahaman yang lebih dalam antar pemeluk agama, yang pada gilirannya dapat meredakan potensi konflik.
Partisipasi Muhammadiyah dalam konferensi global tentang toleransi dan perdamaian juga memperkuat peran organisasi ini di kancah internasional.
Selain itu, Muhammadiyah juga memperkuat masyarakat sipil dengan mendirikan lembaga-lembaga yang fokus pada advokasi hak asasi manusia, keadilan sosial, dan penyelesaian konflik.
Lembaga-lembaga ini tidak hanya memberikan pendidikan tentang hak-hak sipil, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan dan perdamaian.
Salah satunya adalah Aisyiyah, yang mengupayakan pemberdayaan perempuan sebagai agen perdamaian, mengingat perempuan sering kali menjadi korban utama dalam konflik bersenjata.